Sejarah kerajaan samudra pasai sangat menarik dipelajari. Mulai dari raja, masa kejayaan, keruntuhan sampai peninggalannya seperti stempel dan cakra donya.
Kesempatan kali ini, Blog Pelajaran Sekolah akan membahas secara lengkap mengenai peninggalan kerajaan samudra pasai secara lengkap. Tentunya disertai dengan gambar agar sobat semakin paham.
Namun, sebelum langsung ke materi peninggalan kerajaan samudra pasai, yuk mengenal sedikit mengenai sejarahnya.
Artikel ini berisi mengenai sebagai berikut ini.
- Sejarah kerajaan Samudra Pasai
- Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai lengkap
- Peninggalan kerajaan samudra pasai yang dijadikan wisata religi adalah
- Peninggalan kerajaan samudra pasai di bidang sosial budaya
- Peninggalan kerajaan samudra pasai yang masih ada sampai saat ini
- Bukti peninggalan kerajaan samudra pasai beserta gambar dan penjelasannya
- Peninggalan bangunan kerajaan samudra pasai yang masih dapat ditemui.
- Peninggalan kebudayaan kerajaan samudera pasai.
- Manfaat Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
- dll
Sejarah Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan samudra pasai adalah kerajaan pertama di Indonesia yang bercorak Islam dan kerajaan islam terbesar di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Sultan Malik As Saleh.
Gambar Kerajaan Samudra Pasai |
Letak geografis kerajaan samudera pasai berada di Pantai sebelahTimur bagian utara Pulau Sumatra, berbatasan dengan jalur pelayaran internasional yaitu Selat Malaka. Bukti keberadaan kerajaan samudra pasai dapat dibuktikan dengan catatan Ibnu Batutah dan catatan maropolo.
Masa Kejayaan Kerajaan Samudra Pasai
Sultan Malik Az-zahir adalah seorang raja yang membawa masa kejayaan kerajaan samudra pasai. Pada zamannya, diperkenalkan koin emas, dirham, pusat studi islam yang sangat maju serta perdagangan yang sangat ramai. Hal itu merupakan salah satu peristiwa penting kerajaan samudra pasai.
Selain itu, Kepemimpinan Sultan Malik Az-zahir yang jujur, adil, dan berwibawa dapat membawa masa kejayaan kerajaan samudera pasai. Faktor lain kejayaan kerajaan ini adalah kemunduran dari kerajaan Sriwijaya.
Masa Keruntuhan Kerajaan Samudra Pasai
Keruntuhan kerajaan samudra pasai terjadi pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin Bahian Syah Malik al-Tahir. Hal ini disebabkan oleh terdapatnya pelabuhan yang lebih strategis yaitu Bandar Malaka. Selain itu, disebabkan pula oleh serangan Kerajaan Majapahit, serangan Portugis, dan terjadinya perubutan kekuasaan.
Baca Juga: Pendiri dan Raja-Raja Kerajaan Samudra Pasai
Yuk , tonton juga video mengenai sejarah kerajaan samudra pasai.
Bagaimana mengenai sejarah Kerajaan islam pertama di Indonesia yaitu kerajaan Samudra Pasai secara singkat ini? menarik sekali pastinya. Yuk, langsung saja kita bahas mengenai contoh peninggalan sejarah Kerajaan Samudra Pasai adalah sebagai berikut ini beserta gambarnya.
Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
Peningalan Kerajaan Samudra Pasai dapat menjadi bukti atau sumber sejarah kerajaan Samudra pasai bahwasannya pernah berdiri. Bentuk peninggalan kerajaan samudra pasai adalah berupa cakra donya, naskah surat, stempel, dan makam.
Peninggalan kerajaan samudra pasai kecuali berbentuk candi, mengapa? karena candi adalah bukti peninggalan kerajaan hindu dan budha. Peninggalan kerajaan samudra pasai terdapat di provinsi Aceh.
Berikut adalah 10 peninggalan kerajaan samudra pasai beserta gambar lengkap agar sobat tahu. Yuk, simak pembahasan mengenai contoh peninggalan kerajaan samudra pasai adalah sebagai berikut ini.
Cakra Donya
Lonceng Cakra Donya adalah peninggalan kerajaan samudra pasai yang merupakan hadiah dari kekaisaran cina berupa sebuah lonceng besar terhadap Kerajaan Samudra Pasai. Cakra donya adalah benda peninggalan kerajaan samudra pasai ditunjukkan oleh angka 1409 Masehi. Cakra donya berasal dari dua kata yaitu cakra dan donya. Dimana cakra artinya cakrawala, lambang wisnu atau poros kereta sedangkan donya artinya dunia. Cakra Donya peninggalan dari raja yang berasal dari samudra pasai yang terkenal dengan sebutan sultan nazimuddin al kamil yaitu Sultan Malik As Saleh.
Gambar Cakra Donya Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai |
Cakra donya terbuat dari besi dan berbentuk seperti stupa yang diatasnya berbentuk mahkota. Cakra donya memiliki tinggi 125 cm dan lebar 75 cm. Pada cakra donya terdapat hiasan ukiran yang bertuliskan huruf Arab dan China dengan desain yang indah. Dimana aksara Arab tidak dapat dibaca lagi karena telah aus. Sedangkan aksara Cina bertuliskan "Sing Fang Niat Tong Juut Kat Yat Tjo" yang artinya "Sultan Sing Fa yang sudah dituang dalam bulan 12 dari tahun ke 5".
Sekarang, Cakra Donya dapat dilihat di Lhokseumawe, Aceh dan lonceng cakra donya ini masih terawat dan utuh. Itulah salah satu peninggalan budaya kerajaan samudra pasai yang masih terawat sampai sekarang.
Koin Emas
Nama peninggalan kerajaan samudra pasai dan penjelasannya selanjutnya adalah koin emas. Koin emas adalah peninggalan kerajaan samudra pasai yang digunakan sebagai alat transaksi terutama tanah. Koin emas pertama kali diperkenalkan pada pemerintahan Sultan Malik Az-zahir. Koin emas salah satu peninggalan kerajaan samudra pasai yang terkenal. Koin emas disebut juga dengan dirham.
Koin emas dibuat dari 70% emas murni dan 18 karat tanpa campuran kimia. Koin emas memiliki ukuran diameter 10 mm dengan 0,6 gram pada setiap koinnya. Koin emas terbagi menjadi dua yaitu setengah dirham dan satu dirham.
Gambar Peninggalan Budaya Kerajaan Samudera Pasai Berupa Koin Emas |
Pada salah satu sisi koin emas terdapat tulisan Sultan Malik Az-zahir dan disisi lainnya tertulis Al-Sultan Al-Adil yang artinya Sultan yang adil.
Itulah mengenai ulasan koin emas peninggalan kerajaan samudra pasai. Sangat menarik, bukan?
Stempel Kerajaan Samudra Pasai
Hasil peninggalan kerajaan samudra pasai yang berhasil ditemukan adalah Stempel. Stempel Kerajaan Samudra Pasai diduga milik Sultan kedua kerajaan Samudra Pasai yaitu Sultan Muhammad Malik Az-zahir. Stempel kerajaan samudra pasai diduga digunakan sampai pemerintahan Sultan Zainal Abidin. Stempel peninggalan kerajaan samudra pasai digunakan untuk mengecap surat atau dokumen penting.
Gambar Stempel Kerajaan Samudra Pasai |
Lokasi penemuan stempel Kerajaan Samudra Pasai berada di Desa Kuta Krueng, Kec. Samudera, Kab. Aceh Utara. Pada saat ditemukannya, stempel ini pada bagian gagangnya dalam keadaan patah. Ukuran stempelnya sekitar 2x1 cm. Bahan pembuatan stempel ini adalah tanduk hewan.
Nah, itulah salah satu bentuk peninggalan kerajaan samudra pasai di indonesia dari banyaknya peninggalan kerajaan samudra pasai islam lainnya.
Naskah Surat Sultan Zainal Abidin
Salah satu peninggalan dari kerajaan samudra pasai adalah Naskah Surat Sultan Zainal Abidin. Naskah surat Sultan Zainal Abidin adalah surat yang ditulis oleh Sultan Zainal Abidin. Beliau menulis ini untuk ditujukan kepada Kapitan Moran selalu yang bertindak atas nama Wakil Raja Portugis di India.
Naskah surat Sultan Zainal Abidin ditulis dalam bahasa arab. Isi dari surat tersebut mengenai kondisi Kerajaan Samudra Pasai pada tahun 1511 Masehi setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis. Selain itu, terdapat juga nama-nama kerajaan yang berhungan erat dengan Kerajaan Samudra Pasai. Nama-nama kerajaan tersebut adalah Negeri Mulaqat atau Malaka dan Fariyaman atau Pariaman.
Foto Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai Berupa Naskah Surat Nazimudin Al Kamil |
Selain naskah surat Sultan Zainal Abidin. Terdapat pula peninggalan kerajaan samudra pasai berupa karya sastra sejarah adalah hikayat raja-raja pasai.
Makam Raja-Raja Pasai
Peninggalan-peninggalan kerajaan samudra pasai lainnya yang sampai sekarang masih dapat dijumpai adalah seperti makam raja-raja pasai. Contohnya adalah batu nisan peninggalan kerajaan samudra pasai salah satunya milik Sultan Malik As-Saleh, Makam Sultan Malik Az-zahir, Makam Sultanah Nahrasiyah, dan sebagainya.
Yuk, simak peninggalan kerajaan islam samudera pasai berupa makam dibawah ini.
Makam Sultan Malik As-Saleh
Peninggalan kerajaan samudra pasai dan gambar selanjutnya adalah makam sultan malik As-Saleh. Makam Sultan Malik As-Saleh terletak berada di Desa Beuringin, Kec Samudera. Letaknya kurang lebih 17 km sebelah timur kota Lhokseumawe. Pada makam Sultan Malik As-Saleh, terdapat dua buah nisan yang berbentuk unik dan kaya akan arti.
Dua nisan tersebut berbentuk segiempat pipih bersayap. Pada setiap nisan ada tiga panil dibagaian depan dan belakang dengan pahatan huruf arab berkaligrafi. Selain itu, pada bagian puncaknya terdapat mahkota dua tingkat. Lalu, terdapat bingkai oval pada bagian puncaknya dengan pahatan kaligrafi Arab. Secara keseluruhan inskripsi tersebut berbunyi sebagai berikut ini.
Gambar Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai Berupa Makam Sultan Malik As-Saleh |
“Ini kubur adalah kepunyaan almarhum hamba yang dihormati, yang diampuni, yang taqwa, yang menjadi penasehat, yang terkenal, yang berketurunan, yang mulia, yang kuat beribadah, penakluk, yang bergelar dengan Sultan Malik As-Salih. Tanggal wafat, bulan Ramadhan tahun 696 Hijrah/1297 Masehi”.
Selain itu, disampingnya terdapat syair Arab yang artinya adalah sebagai berikut ini.
"Sesungguhnya dunia ini fana, dunia tiada kekal
Sungguh, duna ibarat (rumah) sarang yang ditenun oleh laba-laba
Cukup sudah bagimu dunia ini wahai pencari makan
Hidup (umur) hanya sekejap, siapapun akan mati"
Wah, bagaimana menurut sobat mengenai peninggalan sejarah samudra pasai yang satu ini? keren kan? tentunya dong....
Makam Sultan Malik Az-Zahir
Selanjutnya, peninggalan sejarah masa islam di kerajaan samudra pasai adalah Makam Sultan Malik Az-Zahir. Sultan Malik Al-Zahir adalah putra dari Sultan Malik Al- Saleh. Sultan Malik Az-Zahir adalah raja Kerajaan Samudra Pasai yang kedua menggantikan ayahya Sultan Malik Al-Saleh. Ia memimpin Kesultanan Samudera Pasai paa tahun 1287 sampai 1326M. Letak makam Sultan Malik Az-Zahir bersebelahan dengan makam ayahnya Sultan Malik Al-Saleh.
Gambar Makam Sultan Malik Az-Zahir |
Makam Sultanah Nahrasiyah
Peninggalan kesultanan samudra pasai adalah makam Sultanah Nahrasiyah. Makam Sultanah Nahrasiyah terletak di Desa Meunasah Kuta Krueng, Kec. Samudera. Makam Sultanah Nahrasiyah adalah makam muslim yang paling indah di Asia Tenggara.
Makam Sultanah Nahrasiyah terbuat dari pualam yang didatangkan langsung dari Gujarat, India. Pada makam Sultanah Nahrasiyah terdapat silsilah raja Samudra Pasai. Selain itu, makam ini memiliki bagian jirat yang tinggi dan nisannya bersatu dengan makamnya.
Pada makamnya juga dihiasi dengan ayat Suci Al-Quran yaitu pahatan kaligrafi Surat Yasin, Q.S. Ali Imran ayat 18-19, dan Q.S. Al-Baqarah. Selain itu, terdapat tulisan aksara arab yang artinya menurut Dahlia (2004) dalam (Asmanidar, 2016: 411) yang berbunyi sebagai berikut ini.
Gambar Makam Sultanah Nahrasiyah |
“Inilah makam yang bercahaya, yang suci, ratu yang agung yang diampuni. Almarhumah Nahrasiyah yang digelar dari bangsa Khadiyu anak sultan Haidar bin Said anak sultan Zainal Abidin anak sultan Ahmad anak Sultan Muhammad bin Malik As-Shalih, atas mereka rahmat dan keampunan, mangkat pada hari senin 17 Zulhijjah Tahun 832 atau 1428 M".
Makam Ratu Al-Aqla
Peninggalan di kerajaan samudra pasai berupa makam yang terakhir adalah makam Ratu Al-Aqla. Ratu Al-Aqla ada;ah putri dari Sultan Muhammad Malikul Dhahir. Ratu Al-Aqla biasa disebut juga dengan Nur Ilah. Makam Ratu Al-Aqla berada di Gampong Meunje Tujoh Kec. Matangkuli. Makan ini memiliki hiasan batu nisan bertuliskan kaligrafi dalam bahasa kawi dan bahasa arab.
Makam Teungku Sidi Abdullah Tajul Nillah
Selanjutnya, peninggalan kerajaan kesultanan samudra pasai adalah Makam Teungku Sidi Abdullah Tajul Nillah. Teungku Sidi Abdullah Tajul Nillah adalah menteri keuangan di Kesultanan Samudra Pasai. Beliau juga adalah seorang cicit dari khalifah Al-Muntasir dari Dinasti Abbasiyah. Makam Teungku Sidi Abdullah Tajul Nillah terletak di Gampong Kuta Krueng. Batu nisan makamnya terbuat dari batu marmer yang dihiasi kaligrafi.
Makam Teungku Peuet Ploh Peuet
Peninggalan kerajaan islam samudra pasai yang terkahir adalah Makam Teungku Peuet Ploh Peuet. Makam Teungku Peuet Ploh Peuet terletak di Gampong Beuringen Kec Samudera. Dibagian nisannya terdapat tulisan kaligrafi berupa surat Ali Imran ayat 18 yang berbunyi sebagai berikut ini.
Ø´َÙ‡ِدَ ٱللَّÙ‡ُ Ø£َÙ†َّÙ‡ُÛ¥ Ù„َآ Ø¥ِÙ„َٰÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا Ù‡ُÙˆَ ÙˆَٱلْÙ…َÙ„َٰٓئِÙƒَØ©ُ ÙˆَØ£ُÙˆ۟Ù„ُوا۟ ٱلْعِÙ„ْÙ…ِ Ù‚َآئِÙ…ًۢا بِٱلْÙ‚ِسْØ·ِ ۚ Ù„َآ Ø¥ِÙ„َٰÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا Ù‡ُÙˆَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْØَÙƒِيمُ
Artinya:"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Dalam lingkungan makam yang sama dengan makam Teungku Peuet Ploh Peuet terdapat sebanyak 44 makam ulama Samudera Pasai. Dimana para ulama tersebut yang terbunuh akibat menentang terjadinya perkawinan antara raja dan putri kandung mereka.
Nah, itulah peninggalan kerajaan samudra pasai beserta penjelasannya yang terakhir kita bahas. Tentu, sebenarnya masih banyak lagi peninggalan lainnya mengenai kerajaan Samudra Pasai.
Manfaat Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
Manfaat peninggalan kerajaan samudra pasai sangatlah banyak. manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut ini.
- Sebagai ilmu pengetahuan dan wawasan baru bagi para pelajar.
- Sebagai bukti bahwasannya penyebaran Islam pernah ada di Indonesia.
- Bukti bahwa kerajaan Islam pertama di Indonesia ada di Aceh.
- Para pelajar dapat mempelajari peninggalan masa kerajaan samudra pasai secara langsung.
- Peninggalan kerajaan samudra pasai untuk membuktikan adanya kerajaan tersebut
Itulah peninggalan kerajaan samudra pasai yang masih ada sampai sekarang dan tentunya masih banyak lagi peninggalan lainnya yang masih ada. Nah, sekian mengenai materi peninggalan kerajaan samudra pasai beserta gambarnya. Semoga bermanfaat untuk anda sekalian.
Terimakasih Telah Membaca Dan Berkunjung