Dialog cerita rakyat malin kundang singkat pendek tetapi lengkap dengan dialog antar tokoh yang dapat diperankan oleh 5 orang sebagai contoh drama pendek.
Pada kesempatan kali ini, Blog Pelajaran Sekolah akan membahas mengenai dialog cerita rakyat malin kundang singkat. Dialog cerita rakyat malin kundang singkat ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam membuat sebuah drama.
Pada dialog cerita rakyat malin kundang singkat ini berisi mengenai dialog malin kundang bersama dengan ibunya mande rubayah. Selain itu, dialog cerita malin kundang dengan temannya yang bernama rasyid yang mengajaknya untuk merantau. Serta masih banyak lagi dialog dialog lainnya yang tentunya sobat semua sudah mengetahui dialog dari kisah nyata malin kundang ini dari pulau sumatra.
Maka dari itu, yuk baca artikel ini untuk mengetahui lebih banyak terkait dialog cerita malin kundang singkat pada naskah drama malin kundang singkat adalah sebagai berikut.
Selamat Membaca Mengenai Dialog Singkat Malin Kundang!!!
Cerita Rakyat Malin Kundang Dan Pesan Moralnya
Berbicara mengenai apakah cerita malin kundang itu nyata? Saya sendiri masih kurang mengetahuinya. Bahkan, untuk apakah malin kundang asli juga saya belum tahu pasti. Namun, kisah percakapan cerita rakyat malin kundang memiliki makna yang sangat dalam untuk kita pelajari. Sehingga, banyak orang yang membuat dramanya dan mencari mengenai contoh naskah drama malin kundang singkat.
Mungkin bagi sobat yang penasaran mengenai wajah asli malin kundang, wajah asli ibu malin kundang, maupun pemeran lainnya dapat membaca pada artikel ini. Selain itu, mengenai cerita malin kundang yang asli atau tidak yang saya sajikan ini, cerita saya ambil dari berbagai referensi dan menjadinya satu sebagai contoh cerita malin kundang. Tentunya bermanfaat juga sebagai naskah pentas cerita drama malin kundang.
Naskah Drama Malin Kundang 5 Orang Singkat
Dibawah ini disajikan naskah malin kundang singkat antara percakapan maling kundang, rasyid, ibu malin kundang, dan sebagainya adalah sebagai berikut.
Pada jaman dahulu kala di Pantai Air Manis, Padang Sumatera Barat ada seorang janda bernama Mande Rubayah, janda tersebut mempunyai seorang anak laki laki bernama Malin Kundang. Malin Kundang sangat disayangi ibunya lantaran sejak ia kecil sudah ditinggal oleh sang ayah.
Malin Kundang pun telah tumbuh dewasa , dan ia merasa harus bisa merubah kehidupan ekonomi keluarganya. Pada suatu hari Rasyid, yang tidak lain adalah teman Malin Kundang mengetahui bahwa ada kapal besar yang sedang bersandar dipantai Air Manis dan ia berniat mengajak Malin Kundang untuk ikut merantau bersamanya.
Rasyid : hay, malin.
Malin Kundang : hay juga rasyid, ada apa ?
Rasyid : Ada kabar baik untuk kita berdua.
Malin kundang : kabar baik apa itu ?
Rasyid : Saya tadi melihat ada sebuah kapal besar yang sedang bersandar di
pantai air manis, siapa tau kita bisa ikut merantau lewat kapal itu,
maukah engkau ikut merantau denganku ?
Malin Kundang : Wah kebetulan sekali saya juga bosan hidup miskin seperti ini saya mau
merubah nasib, ya saya mau sekali jadi kapan kita mulai berangkat ?
Rasyid : Bagaimana kalau besok pagi ?
Malin Kundang : Ya sudah lebih cepat lebih baik, tetapi saya harus meminta restu kepada
ibuku dulu.
Rasyid : Baik, malin.
Malin kundang : besoknya jam berapa ?
Rasyid :besok saya tunggu kau di dermaga jam 9.
Malin Kundang : Iya terimakasih sobat .
Rasyid : iya sama-sama
Malam harinya Malin Kundang segera meminta restu kepada ibunya yang baru saja pulang bekerja
Malin Kundang : Ibu saya mau merubah nasib kita ...
Mande : Bagaimana caranya?
Malin Kundang : Tadi pagi saya di beri tahu Rasyid ada kapal yang bersandar di pantai
Desa Kita. jadi kami akan pergi merantau lewat kapal itu
Mande : Malin, apakah kau tega meninggalkan ibumu yang sudah tua
ini sendirian?
Malin Kundang : Malin juga tidak tega, tapi Malin juga ingin merubah
nasib kita dan menjadi kaya.Malin sudah bosan hidup miskin
terus menerus bu.
Mand : Ya sudah Malin kalau memang demikian keinginanmu, ibu
juga menginginkan agar kau menjadi orang kaya dan sukses, ibu hanya
dapat mendo'akan supaya engkau berhasil. Kapan engkau akan
berangkat, anakku?
Malin Kundang : Malin berangkat besok pagi bu.
Mande : Secepat itukah nak, kau meninggalkan ibu sendirian?
Malin Kundang : Iya bu. Doakan Malin agar selamat sampai tujuan.
Keesokan harinya, Malin Kundang disertai oleh ibunya dan Rasyid pergi menuju ke pantai desa mereka, tempat kapal besar itu bersandar. Tidak lama kemudian, mereka pun berangkat menuju ke tanah perantauan. Sedangkan, ibu Malin Kundang tetap tinggal di Kampung Pantai Air Manis. Ketika tiba ditempat perantauan tepatnya didermaga, Rasyid dan Malin Kundang bercakap-cakap dan percakapan mereka didengar oleh seseorang.
Malin Kundang : akhirnya kita sampai juga diperantauan, rasyid.
Rasyid : iya, malin.
Malin Kundang : Bagaimana kita, kita akan kerja apa?
Rasyid : Tidak tahu Malin Kundang, saya juga sedang memikirkannya.
Nyonya : Apakah kalian benar sedang mencari pekerjaan?
Rasyid : Benar, Nyonya!
Nyonya : Kebetulan saya sedang mencari 2 orang pekerja. Apakah kalian mau
bekerja di tempatku?
Rasyid : Tentu saja kami mau Nyonya. Kapan kami dapat mulai bekerja?
Nyonya : Kalian bisa mulai bekerja besok pagi di rumah saya.
Malin Kundang : Rumah nyonya dimana?
Nyonya : Mari ikutlah denganku.
Malin Kundang dan Rasyid ikut Nyonya pergi kerumahnya. Nyonya tersebut menyewakan salah satu kamar di rumahnya untuk ditinggali oleh Malin Kundang dan Rasyid. Pada keesokan harinya mereka mulai bekerja dan diawasi terus oleh Nyonya, dan rupanya Malin Kundang lebih giat dan rajin jika di bandingkan dengan Rasyid dan sang Nyonya pun menyadari hal itu.
Hingga kemudian anak saudagar yang bernama putri datang dan melihat kedua karyawan baru ayahnya itu, dan rupanya putri juga kagum dengan wajah rupawan yang dimiliki Malin Kundang serta kerajinannya hingga akhirnya putri pun jatuh cinta pada pandangan pertama.
Putri : Ibu siapa nama karyawan baru itu .
Nyonya : Yang mana?
Putri : Yang rajin dan tampan itu.
Nyonya : Oh itu namanya Malin Kundang
Putri : Oh rupanya namanya Malin Kundang
Nyonya : Memangnya ada apa ?
Putri : Tidak ada apa-apa bu, putri cuma bertanya saja. Sudah dulu ya
bu, aku ingin masuk dulu kerumah.
Nyonya : Oh ya sudah.
Putri : iya bu.
Sejak hari itu, Putri semakin kagum dan cinta pada Malin Kundang. Putri selalu memperhatikan Malin Kundang diam-diam. Setelah bekerja selama dua tahun pada Ibu Putri, Malin Kundang sudah menjadi orang yang kaya karena dia selalu rajin bekerja. Rasyid dipulangkan ke kampung halamannya karena dia tidak rajin seperti Malin Kundang. Hubungan Putri dan Malin Kundang semakin dekat hingga akhirnya mereka menikah.
Sebulan setelah menikah, Malin Kundang dan Putri pergi untuk berdagang di perkampungan Pantai Air Manis. Ketika Malin Kundang dan Putri sampai di desa tersebut, Malin Kundang bertemu dengan Rasyid yang kala itu sedang melamun di pinggir pantai.
putri : akhirnya kita sampai juga, kanda.
Malin kundang : iya, dinda sayang. Dinda, lihat itu, itu rasyid teman kanda yang dulu
pernah dipecat karena malas-malasan.
Putri : benarkah kanda ?
Malin kundang : benar dinda, mari kita datangi dia.
Putri : ayo kanda sayang.
Malin Kundang : hai rasyid
Rasyid : Oh Malin Kundang rupanya kau sudah sukses sekali ya.. wah kamu sudah
jadi orang kaya sekarang dan engkau sudah menjadi suami dari Putri..
Selamat ya!
Malin Kundang : Iya Syukur Alhamdulillah. Engkau sih dulunya kerja malas-malasan, jadi
kena batunya.
Rasyid : Benar apa yang engkau katakan itu.
Malin Kundang : Ya sudah saya mau berdagang dulu ..
Rasyid : Iya.
Mendengar berita baik tersebut Rasyid segera mengabari Mande, dan mengajak mande pergi ke dermaga.
Mande : Malin, Malin(berteriak), Malin Kundang anakku , kau
sudah kembali nak. Ibu sangat merindukanmu.
Putri : Kau siapa wanita tua? Berani mengaku sebagai ibu suamiku?
Mande : saya memang ibunda Malin Kundang.
Malin Kundang : Apa kau gila, saya tidak pernah mempunyai ibu miskin, tua seperti kau.
Mande : Ini Ibumu nak,aku yang melahirkan dan membesarkanmu,mengapa
engkau seperti ini?
Putri : Suamiku tidak punya ibu yang miskin, tua dan dekil sepertimu.
Malin Kundang : Kau bukan ibuku! Menjauhlah dariku, wanita tua (sambil mendorong
Mande)
Mande : Ya Allah, mengapa anakku satu-satunya seperti itu?Aku yang melahirkan
dan membesarkan dia Ya Allah.Berilah Ia teguranmu, sesungguhnya dia
adalah anak yang durhaka!! Ubahlah dia menjadi sebuah batu
Tiba-tiba kilat menyambar Malin Kundang.
Malin Kundang : Aaaahhhhh !!!!
Dan pada saat itu juga berubahlah Malin Kundang menjadi sebuah batu dan banyak menyebut ebagai batu malin kundang anak durhaka. Malin Kundang berubah diri menjadi batu akibat telah mendurhakai ibunya.
Oleh yang demikian, maka kita tidak boleh durhaka terhadap kedua orangtua kita, terutama durhaka kepada seorang ibu. Itulah ringkasan cerita malin kundang. Mohon maaf untuk sekarang kami belum bisa menyediakan komik malin kundang dan video malin kundang. Itulah dialog malin kundang singkat yang dapat disajikan. Semoga dialog malin kundang singkat tersebut dapat menambah wawasan anda semuanya.
Sekian Dialog Drama Malin Kundang!!!
Didalam artikel ini berisi tentang kisah malin kundang asli, cerita malin kundang asli, cerita malin kundang bergambar, cerita malin kundang singkat pendek yang termuat dalam naskah cerita malin kundang.
Itulah cerita mengenai dialog cerita rakyat malin kundang singkat yang disertai dengan teks drama malin kundang. Semoga artikel mengenai dialog cerita rakyat malin kundang singkat dapat bermanfaat untuk sobat semuanya.
Terimakasih Atas Perhatian Dan Membaca Artikel ini