Biografi Sunan Muria (Raden Umar Said) lengkap sebagai salah satu Wali Songo meliputi tanggal lahir dan peninggalan selama menyebarkan Islam di Gunung Muria, wilayah Kudus Jawa Tengah.
Biografi Singkat Sunan Muria : Biografi, Makam, Kelahiran, Jasa, Keturunan, Karya. Biografi Sunan Muria Lengkap meliputi tanggal lahir, sejarah cara dakwah, jasa jasa dan karya, keturunan, keistimewaan beserta gambarnya. Raden umar said adalah nama lain dari Sunan Muria.
Berikut adalah daftar isi artikel tentang biodata sunan Muria:
Biografi dan Sejarah Singkat Sunan Muria
Sunan Muria Orang Tua
Tempat dan Tanggal Lahir Sunan Muria
Tempat Tinggal Sunan Muria
Keluarga Sunan Muria
Cara Dakwah Sunan Muria
Kesaktian Sunan Muria
Fisik kuat
Mengembalikan serangan lawan
Jasa Jasa Sunan Muria
Peninggalan dan Karya Sunan Muria
Tembang Sinom dan Kinanti
Minta Hujan
Pengobatan
Lokasi Makam Sunan Muria
Biografi dan Sejarah Sunan Muria Singkat
Siapa sunan muria itu?
Nama lengkap sunan muria adalah Raden Umar Said yang merupakan nama asli sunan muria. Nama sunan muria diambil karena beliau tinggal di gunung muria. Beliau salah satu sunan yang tanggal lahir walisongo belum diketahui secara pasti. Mengenai sunan muria lahir pada tahun berapa tidak ada ketentuan pastinya karena tidak ada sumber yang menyebutkannya.
Sunan muria adalah anak sunan kalijaga. Dibawah ini akan menceritakan mengenai kisah sunan muria dari lahir sampai wafat dan sejarah sunan muria lengkap.
Gambar Sunan Muria dan Peninggalannya |
Orangtua Sunan Muria
Sunan Muria adalah putra dari pasangan siapa?
Sunan Muria adalah anggota Walisongo dan merupakan keturunan atau sunan muria adalah putra Sunan Kalijaga dengan nama ibu kandung sunan muria adalah Dewi Saroh yang merupakan ibu sunan muria (menurut informasi dari Wikipedia). Nama asli Sunan Muria adalah Raden Umar Said.
Beliau menyebarkan agama islam dengan cara yang halus seperti yang dilakukan oleh ayahanda beliau Sunan Kalijaga. Raden Umar Syahid mempunyai peran penting dalam proses penyebaran islam di sekitar gunung muria.
Itulah mengenai orang tua sunan muria. Selanjutnya kita akan membahas mengenai kapan lahirnya sunan muria.
Tempat Tanggal Lahir Sunan Muria (Tempat Tanggal Lahir Raden Umar Said)
Kapan sunan muria lahir dimana (tgl lahir sunan muria) ?
Mengenai kelahiran sunan muria mulai dari tahun lahir sunan muria, kapan lahir, sunan muria lahir di mana, dan wafatnya tidak ada sumber yang sahih menyebutkannya serta tempat lahir sunan muria juga, akan tetapi dimana dimakamkannya beliau dimakamkan Gunung Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Itulah tempat lahir sunan muria atau raden umar said.
Nah, itulah mengenai tanggal lahir (ttl sunan muria), tahun lahir dan wafat sunan muria serta tahun berapa sunan muria lahir. Dimana sunan muria lahir pada tanggal berapa tidak ada yang sumber valid yang menyebutkannya. Namun, untuk kapan sunan muria wafat bisa dilihat di akhir artikel ini. Tapi tenang saja walau tidak ada mengenai sunan muria tanggal lahir, namun masih banyak materi yang dapat kalian ketahui. Itulah materi terkait tanggal lahir sunan muria.
Tempat Tinggal Sunan Muria
Dimanakah tempat tinggal sunan muria?
Tempat tinggal sunan muria terletak di puncak gunung muria, yang salah satu puncaknya bernama Colo. Dimana nama puncak tempat tinggal sunan muria adalah Colo. Gunung tersebut terletak di sebelah utara kota kudus. Nah, itulah dimana tempat tinggal sunan muria yang merupakan informasi yang lengkap yang saya dapatkan. Itulah mengenai informasi tentang sunan muria tentang tempat tinggalnya waktu itu.
Keluarga Sunan Muria
Sunan muria anak dari sunan kalijaga menikah dengan dewi sujinah. sunan murya menikah dengan Dewi Sujinah dan melahirkan seorang anak bernama Pangeran Santri atau Sunan Ngadilangu yang merupakan cucu dari Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh.
Keturunan Sunan Muria
Keturunan sunan muria diantaranya adalah Sunan nyamplungan, Pangeran Santri, dan Raden Ayu Nasiki. Mereka bertiga adalah keturunan sunan muria.
Cara Dakwah Sunan Muria
Sunan muria nama lengkap raden umar said menyebarkan agama islam kepada para pedagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata. Cara beliau menyebarkan agama islam dengan tetap mempertahankan kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah. Beliau juga yang telah menciptakan berbagai tembang jawa seperti tembang Sinom dan Kinanti.
Cara dakwah inilah yang menyebabkan Sunan Muria dikenal sebagai sunan yang suka berdakwah topo ngeli. Yakni dengan ''menghanyutkan diri'' dalam masyarakat. Tempat dakwahnya berada di sekitar gunung muria, kemudian dakwahnya diperluas meliputi Tayu, Juwana, kudus, dan lereng gunung muria. Ia dikenal dengan sebutan sunan muria karena tinggal di gunung muria.
Kesaktian Sunan Muria
Sunan muria putra dari sunan kalijag memiliki kesaktian dibawah ini.
Fisik kuat
Kesaktian sunan muria yang pertama adalah memiliki fisik yang kuat. Sunan muria adalah wali yang terkenal memiliki kesaktian. Ia memiliki fisik yang kuat karena sering naik turun gunung muria yang tingginya sekitar 750 meter. Bayangkan, jika ia dan istrinya atau muridnya harus naik turun gunung setiap hari untuk menyebarkan agama islam kepada penduduk setempat, atau berdakwah kepada para nelayan dan pelaut serta para pedagang. Hal itu tidak dapat dilakukannya tanpa fisik yang kuat.
Mengembalikan serangan lawan
Kesaktian sunan muria selanjutnya adalah mengembalikan serangan lawan. Bukti bahwa sunan muria adalah guru yang sakti mandraguna dapat ditemukan dalam kisah perkawinan sunan muria dengan dewi Roroyono. Beliau memiliki ilmu yang dapat mengembalikan serangan dari lawannya. Itu terjadi ketika Kapa adik seperguruan beliau yang telah menculik istri sunan muria menyerang sunan muria dengan mengerahkan aji pamungkas. Namun serangan itu berbalik menghantam dirinya sendiri sehingga merenggut nyawanya.
Jasa Jasa Sunan Muria
Sunan Muria banyak berjasa dalam menyiarkan agama Islam di pedesaan Pulau Jawa. Ia adalah putra atau keturunan dari Sunan kalijaga. Nama aslinya Raden Umar Said atau Raden Said, sedangkan nama kecilnya adalah Raden Prawoto.
Foto Sunan Muria |
Peninggalan dan Karya Sunan Muria
Diantara berikut ini merupakan sunan muria peninggalan peninggalannya bahkan sampai sekarang masih ada. Dibawah ini adalah peninggalan sunan muria.
Tembang Sinom dan Kinanti
Cara – cara yang ditempuh Sunan Muria dalam menyiarkan agama Islam dengan mengadakan kursus-kursus bagi kaum pedagang, para nelayan, dan rakyat biasa. Beliau lah yang menciptakan tembang dakwah “Sinom” dan “Kinanti”.
Minta Hujan
Banyak cerita mengenai karomah dari Sunan Muria diantaranya adalah benda bekas peninggalannya diantaranya pelana kuda yang kerap digunakan masyarakat sekitar Gunung Muria untuk meminta hujan jika terjadi kekeringan di wilayah tersebut.
Ritual minta hujan tersebut dikenal dengan nama guyang cekathak atau memandikan pelana kuda milik Sunan Muria. Ritual ini biasanya digelar pada hari Jumat Wage di musim kemarau. Ritual diawali dengan membawa pelana kuda peninggalan Sunan Muria dari Komplek Masjid Muria ke mata air Sedang Rejoso di Bukit Muria.
Di mata air ini, pelana kuda kemudian dicuci lalu air sendang lalu dipercik-percikan ke warga. Usai mencuci pelana kuda, dilanjutkan dengan membacakan doa dan menunaikan salat minta hujan (Istisqa). Lalu ditutup dengan makan bersama dengan lauk-pauk berupa sayuran dipadu dengan parutan kelapa, opor ayam dan gulai kambing. Disediakan juga makanan penutup berupa minuman khas warga Kudus berupa dawet yang melambangkan bahwa butiran dawet adalah lambang turunnya hujan.
Pengobatan
Selain itu air gentong peninggalan Sunan Muria juga diyakini dengan keberkahannya dapat menyembuhkan dan mencegah penyakit, membersihkan dari kotoran jiwa dan memberikan manfaat kecerdasan bagi sebagian peziarah dan warga sekitar Gunung Muria.
Sunan Muria Wafat Pada Tanggal
Profil sunan muria mengenai wafatnya menyebutkan tidak ada sumber valid yang menyebutkan mengenai tahun wafat sunan muria, akan tetapi terdapat yang menyebutkan bahwasannya sunan muria wafat pada tahun 1551 Masehi. Sedangkan untuk tanggal wafat sunan muria belum diketahui secara pasti.
Lokasi Makam Sunan Muria
Walaupun sunan muria wafat tahun dan tanggal berapa belum pasti. Selain itu, tempat kelahiran sunan muria juga belum diketahui secara pasti. Namun, untuk lokasi tempat wafat sunan muria sudah ditemukan dan bisa dikunjungi.
Belum ada sumber yang valid mengenai sunan muria wafat di mana, akan tetapi sunan Muria dimakamkan di atas puncak bukit bernama bukit Muria. Dari pintu gerbang masih naik lewat beratus tangga (undhagan) menuju ke komplek makamnya, yang terletak persis di belakang Masjid Sunan Muria.
Makam Sunan Muria |
Mulai naik dari pintu gerbang pertama paling bawah hingga sampai pelataran Masjid jaraknya kurang lebih 750 meter jauhnya. Di batas utara pelataran ini berdiri bangunan cungkup makam beratapkan sirap dua tingkat. Di dalamnya terdapat makamnya Sunan Muria.
Nah, itulah materi mengenai sunan muria dimana lahir dan wafatnya sunan muria merupakan topik utama yang sering dicari oleh kalangan pelajar. Kemungkinan materi sunan muria lahir dan wafat nya merupakan topik utama yang dibahas dan mengenai tanggal lahir dan wafatnya wali songo terutama sunan muria jarang yang upload karena memang mengenai tahun lahir dan wafat sunan muria tidak ada sumber valid yang menyebutkan secara pasti.
Sampai disini yang dapat saya sampaikan mengenai materi biografi sunan muria singkat dan tanggal lahir dan wafatnya sunan muria. Semoga bermanfaat untuk semuanya mengenai kisah sunan muria dari lahir sampai wafat.
Terimakasih telah membaca artikel ini dan telah berkunjung