Perbedaan Zaman Paleolitikum Mesolitikum Neolitikum dan Megalitikum

Pernahkah Anda memikirkan tentang bagaimana kehidupan manusia purba berubah seiring berjalannya waktu? 

Dalam perjalanan panjang sejarah manusia, Anda perlu tahu bahwa terdapat empat zaman penting yang membentuk evolusi budaya dan peradaban manusia praaksara. Keempat zaman tersebut, yaitu zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, dan megalitikum. 

Dalam artikel ini, kami akan mengulas perbedaan mendasar antara keempat zaman tersebut, dari periode waktu, cara hidup, sistem kehidupan, kepercayaan hingga teknologi yang digunakan. 

Selain itu, Anda juga akan mengetahui alasan di balik pentingnya mempelajari perbedaan zaman praaksara tersebut.

Mari kita jelajahi setiap zaman dengan penuh rasa ingin tahu dengan membaca artikel ini sampai selesai.

Mengapa Penting Mempelajari Perbedaan Zaman Praaksara?

Gambar Zaman Praaksara

Credit Image

Zaman praaksara adalah periode sejarah manusia sebelum adanya tulisan yang dapat dibuktikan secara arkeologis. Perlu diketahui bahwa zaman praaksara dibagi menjadi empat zaman, yaitu zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, dan megalitikum. 

Setiap zaman memiliki ciri khas yang berbeda dalam hal teknologi, budaya, dan lingkungan. Dengan Anda mempelajari perbedaan zaman praaksara, maka Anda akan memahami perkembangan manusia dan peradaban sejak awal.

Berikut ini adalah beberapa alasan penting mempelajari perbedaan zaman praaksara yang perlu Anda tahu, diantaranya:

  • Mengetahui asal-usul manusia dan migrasinya ke berbagai wilayah di dunia: Dengan menggunakan metode seperti analisis DNA, fosil, dan artefak, para ilmuwan dapat menelusuri jejak genetik dan budaya manusia dari zaman paleolitikum hingga zaman logam. 

Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa manusia modern berasal dari Afrika sekitar 200.000 tahun yang lalu dan kemudian menyebar ke Asia, Eropa, Australia, dan Amerika. 

Saat Anda mempelajari perbedaan zaman praaksara, maka Anda dapat mengenal leluhur dan hubungan antara berbagai kelompok etnis di dunia.

  • Mengamati bagaimana manusia beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan sumber daya: Setiap zaman praaksara memiliki tantangan dan peluang yang berbeda untuk manusia dalam hal iklim, flora, fauna, dan geografi. 

Misalnya, pada zaman paleolitikum, manusia hidup sebagai pemburu dan mengumpulkan makanan yang bergantung pada hewan dan tumbuhan liar. Kemudian pada zaman neolitikum, manusia mulai bercocok tanam, beternak, dan menetap di suatu tempat. 

  • Menyaksikan bagaimana manusia menciptakan budaya dan peradaban yang beragam: Setiap zaman praaksara memiliki ekspresi seni, agama, politik, sosial, dan ekonomi yang berbeda-beda. 

Misalnya, pada zaman paleolitikum, manusia membuat lukisan gua yang menggambarkan hewan-hewan yang mereka buru. Lalu, pada zaman neolitikum, manusia membuat patung-patung yang mewakili dewa-dewi atau leluhurnya.

Dengan mempelajari perbedaan zaman praaksara, Anda dapat mengenal kekayaan budaya dan peradaban manusia sejak dulu.

Macam Macam Perbedaan Zaman Paleolitikum Mesolitikum Neolitikum dan Megalitikum

Gambar Zaman Praaksara

Credit Image

Pemahaman mendalam Anda tentang perbedaan antara zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, dan megalitikum akan membawa ke dalam perjalanan menelusuri evolusi dan perkembangan manusia purba hingga mencapai masyarakat yang lebih maju dan kompleks.

Letak perbedaan keempat zaman tersebut, diantaranya:

  • Periode waktu berlangsung.
  • Cara hidup dan perilaku manusia purba.
  • Teknologi atau peralatan manusia purba.
  • Sistem kehidupan manusia purba.
  • Kebudayaan dan keagamaan/kepercayaan. 

Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, maka Anda dapat merasakan bagaimana manusia purba telah beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan lingkungannya. 

Selain itu, manusia purba mampu menciptakan fondasi bagi perkembangan peradaban yang mengubah arah sejarah manusia.

Berikut penjelasannya.

Periode waktu berlangsung

Zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum adalah empat periode zaman dalam sejarah kebudayaan manusia praaksara. Keempat zaman tersebut terbagi berdasarkan jenis peralatan batu yang dibuat dan digunakan oleh manusia purba saat itu. 

  • Zaman paleolitikum: Zaman ini berlangsung sekitar 2,6 juta tahun yang lalu hingga sekitar 10.000 tahun yang lalu. Zaman paleolitikum menjadi periode terlama di antara keempat zaman praaksara. Hal ini karena zaman paleolitikum merupakan periode awal perkembangan dari sejarah manusia.
  • Zaman mesolitikum: Setelah berakhirnya zaman paleolitikum, peradaban manusia mengalami perubahan menuju zaman mesolitikum. Zaman Mesolitikum berlangsung sekitar 10.000 hingga 7.000 tahun yang lalu. 

Perkembangan zaman mesolitikum berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan zaman paleolitikum. Hal ini dikarenakan perubahan dalam cara hidup dan pola tempat tinggal manusia purba saat itu.

  • Zaman neolitikum: Berakhirnya zaman mesolitikum ditandai dengan munculnya zaman neolitikum. Zaman neolitikum berlangsung sekitar 7.000 hingga 2.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini, manusia purba mengalami revolusi besar dalam bidang pertanian, peternakan, dan kerajinan. 
  • Zaman megalitikum: Zaman ini berkisar antara 2.500 hingga 1.500 tahun yang lalu. Pada zaman ini, manusia purba mulai membuat bangunan-bangunan besar dari batu yang disebut megalit. Bangunan megalit ini digunakan sebagai tempat pemujaan atau penguburan. 

Cara hidup dan perilaku manusia purba

Zaman paleolitikum atau zaman batu tua adalah masa peradaban yang terjadi sebelum zaman Logam. 

Pada zaman ini, manusia purba hidup secara nomaden. Nomaden yaitu cara hidup manusia purba dengan berpindah-pindah tempat tinggal yang menyesuaikan dengan ketersediaan sumber makanan di alam. 

Hal ini karena manusia purba memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara berburu binatang, menangkap ikan, atau mengumpulkan buah-buahan dan umbi-umbian. 

Setelah zaman paleolitikum berakhir, zaman mesolitikum berkembang dengan perubahan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Zaman mesolitikum atau zaman batu tengah adalah masa peralihan dari zaman batu tua ke zaman batu muda. 

Pada zaman ini, mereka masih hidup secara semi nomaden yaitu mulai menetap di tepi sungai atau pantai untuk memudahkan mereka mendapatkan sumber makanan, kemudian pindah kembali setelah sumber daya alamnya habis. Namun, mereka akan kembali lagi ke tempat tersebut setelah sumber makanan kembali tersedia. 

Disamping itu, manusia purba juga mulai mengenal teknik memancing dengan menggunakan kail dan jaring.

Berakhirnya zaman mesolitikum, perkembangan kehidupan dan perilaku manusia purba berkembang pesat di zaman neolitikum.

Zaman neolitikum atau zaman batu muda adalah masa peradaban pada zaman praaksara yang terjadi setelah zaman batu tengah dan sebelum zaman logam. 

Pada zaman ini, manusia purba juga sudah mengenal teknik menenun, membuat keramik, dan mengolah logam seperti tembaga dan perunggu. 

Disamping itu, mereka juga sudah hidup secara menetap di suatu tempat dan sudah mengenal teknik bercocok tanam serta beternak hewan. 

Setelah zaman neolitikum berakhir, zaman megalitikum muncul dengan berbagai kemajuannya.

Zaman megalitikum atau zaman batu besar adalah masa peradaban yang terjadi bersamaan dengan zaman logam. 

Manusia purba pada zaman ini sudah memiliki kemampuan membuat bangunan-bangunan besar dari batu-batu besar yang disusun secara artistik dan monumental, seperti menhir (batu tegak), dolmen (meja batu), sarkofagus (peti mati batu), waruga (kuburan batu), dan punden berundak (tempat pemujaan). 

Disamping itu, mereka juga sudah memiliki kepercayaan terhadap roh-roh leluhur dan alam semesta. 

Teknologi atau peralatan manusia purba

Teknologi atau peralatan manusia purba pada zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum dan megalitikum mencerminkan perkembangan kebudayaan dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. 

Salah satu pembeda dasar antara keempat zaman tersebut dalam hal kemajuan teknologi terletak pada teknik, evolusi dan inovasi peralatan yang dibuat oleh manusia purba dalam memenuhi kebutuhan hidup dan beradaptasi dengan lingkungannya. 

Teknologi atau peralatan manusia purba pada zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum dan megalitikum mencerminkan perkembangan kebudayaan dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. 

Teknologi pada zaman paleolitikum (zaman batu tua) yang digunakan oleh manusia purba terbuat dari batu kasar yang belum dihaluskan. Salah satu contoh alat batu yang paling terkenal adalah kapak genggam atau chopper. 

Kapak genggam berfungsi untuk memotong kayu, membunuh binatang buruan, atau mengupas kulit binatang. Kapak genggam dibuat dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai tajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam. 

Sedangkan, teknologi atau peralatan saat zaman mesolitikum (zaman batu madya) menggunakan batu yang sudah dihaluskan dan disempurnakan. 

Salah satu contoh alat batu yang paling terkenal adalah batu pipisan. Batu pipisan berfungsi untuk meramu obat-obatan, membuat cat merah, menghaluskan dan menumbuk biji-bijian. Umumnya, batu pipisan ditemukan bersamaan dengan batu giling berbentuk silinder atau sering disebut gandik.

Pada zaman neolitikum (zaman batu muda) menggunakan peralatan yang terbuat dari batu halus yang sudah dipoles atau digosok sampai mengkilap. 

Salah satu contoh alat batu yang paling terkenal adalah kapak persegi atau adze. Kapak persegi berfungsi untuk menebang pohon, mengolah tanah, atau membuat perahu. 

Perlu diketahui bahwa kapak persegi dibuat dengan cara memotong batu halus menjadi bentuk persegi panjang dan menggosok salah satu sisinya sampai rata dan licin. 

Terakhir, zaman megalitikum (zaman batu besar), teknologi atau peralatan yang digunakan manusia purba terbuat dari batu besar yang sudah dibentuk atau diukir. 

Salah satu contoh alat batu yang paling terkenal adalah menhir atau batu tegak. Menhir berfungsi sebagai tanda peringatan, tempat pemujaan, atau penanda arah. 

Menhir dibuat dengan cara menancapkan batu besar yang sudah dibentuk menjadi silinder atau prisma ke tanah.

Sistem kehidupan manusia purba

Sistem kehidupan manusia purba pada zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, dan megalitikum mencerminkan perkembangan manusia purba dalam beradaptasi dengan lingkungan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Berikut adalah penjelasan singkat tentang sistem kehidupan manusia purba pada masing-masing zaman tersebut untuk Anda.

  • Zaman paleolitikum: Manusia purba hidup dalam sistem kelompok kecil dan belum mengenal sistem kekerabatan atau organisasi sosial. Menurut jurnal ponsel, kelompok kecil manusia purba pada zaman ini terdiri dari 20-30 orang.

Disamping itu, mereka hidup dalam gua atau tempat-tempat yang dapat memberikan perlindungan dari cuaca dan binatang buas. 

Selain itu, mereka memanfaatkan alam sekitar untuk mencari makanan seperti buah-buahan, akar-akaran, dan hewan liar seperti mammoth dan bison.

  • Zaman mesolitikum: Mereka hidup dalam kelompok yang lebih besar dan sudah memiliki pemimpin kelompok pada zaman mesolitikum. Tentunya jumlah anggota kelompok zaman mesolitikum ini jauh lebih besar dibandingkan dengan zaman paleolitikum.

Manusia purba mulai menetap di daerah-daerah yang subur (semi nomaden) dan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka untuk bertahan hidup.

  • Zaman neolitikum: Pada zaman ini, manusia purba hidup dalam masyarakat yang lebih kompleks dan sudah memiliki sistem kekerabatan, organisasi sosial, agama, dan seni budaya.

Selain itu, manusia purba mulai mengembangkan pertanian dan peternakan. Mereka juga mulai menetap di daerah-daerah yang subur dan memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya untuk bertahan hidup.

  • Zaman megalitikum: Zaman ini, manusia purba hidup dalam masyarakat yang lebih maju dan sudah memiliki sistem pemerintahan, hukum, perdagangan, dan perang. 

Disamping itu, manusia purba juga telah mengenal kepercayaan terhadap roh-roh leluhur dan alam semesta.

Kebudayaan dan kepercayaan

Gambar Kepercayaan Animisme

Credit Image

Kebudayaan dan kepercayaan manusia purba pada zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum dan megalitikum mengalami perkembangan yang baik. Lantas, apa perbedaan budaya dan kepercayaan pada zaman (masa) keempat zaman tersebut?

Berikut adalah beberapa informasi yang dapat membantu Anda memahami lebih lanjut tentang hal ini.

  • Zaman paleolitikum: Kebudayaan yang berkembang pada zaman ini adalah kebudayaan pacitan dan ngandong. 

Kebudayaan pacitan merupakan kebudayaan yang menghasilkan berbagai peralatan dari batu. Sementara, kebudayaan ngandong merupakan kebudayaan yang menghasilkan berbagai peralatan dari tulang. 

Disamping itu, keagamaan/kepercayaan manusia purba pada zaman ini belum diketahui secara pasti, namun dilansir dari insan pelajar, diperkirakan mereka memiliki kepercayaan terhadap roh-roh leluhur, seperti animisme dan dinamisme.

  • Zaman mesolitikum: Pada zaman ini, kebudayaan yang berlangsung adalah kjokkenmoddinger (tumpukan sampah kulit kerang) dan abris sous roche (gua-gua tempat tinggal manusia purba).

Sementara, keagamaan atau kepercayaan pada zaman mesolitikum meliputi animisme dan dinamisme yang dikutip dari tanjung pinang pos

Animisme adalah suatu kepercayaan bahwa setiap benda mempunyai roh atau kekuatan magis di dalamnya. Sedangkan dinamisme adalah suatu kepercayaan bahwa ada kekuatan magis yang mengendalikan alam semesta.

  • Zaman neolitikum: Hasil kebudayaan yang berkembang pada zaman ini diantaranya kebudayaan pertanian dan peternakan serta kebudayaan peralatan dan kerajinan. Pada zaman ini, perkembangan pertanian, peternakan, peralatan dan kerajinan sangat pesat. Maka dari itu, zaman ini dikenal dengan zaman revolusi.

Sedangkan, kepercayaan (keagamaan) yang dianut oleh masyarakatnya adalah animisme, dinamisme, dan totemisme. Totemisme adalah suatu kepercayaan masyarakat bahwa beberapa hewan memiliki kekuatan magis.

Disamping itu, kebudayaan dan keagamaan manusia purba pada zaman ini ditandai dengan adanya gerabah (tembikar), perhiasan dari manik-manik dan kerang, serta lukisan gua.

  • Zaman megalitikum: Pada zaman ini, kebudayaan yang berkembang adalah kebudayaan batu besar. Hal ini karena peninggalan dari zaman megalitikum berupa batu-batu besar.

Sementara itu, pada zaman ini masyarakat menganut agama atau kepercayaan yaitu animisme, dinamisme, dan totemisme.

Selain itu, kebudayaan dan keagamaan manusia purba pada zaman ini ditandai dengan adanya menhir (batu tegak), dolmen (batu datar), sarkofagus (peti mati batu), waruga (kuburan batu), patung-patung, dan relief-relief.

Kesimpulan

Gambar Zaman Praaksara

Credit Image

Mempelajari perbedaan antara zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, dan megalitikum merupakan langkah penting Anda untuk memahami evolusi dan perkembangan manusia purba. 

Perbedaan keempat zaman tersebut terdiri dari periode waktu berlangsung, cara hidup dan perilaku, teknologi atau peralatan yang digunakan, sistem kehidupan, kebudayaan dan keagamaan/kepercayaan yang dianut oleh manusia purba. Tentunya setiap zaman memiliki nilai penting dalam membentuk karakteristik unik dalam hal teknologi, budaya, dan cara hidup. 

Tak kalah pentingnya untuk Anda ketika mempelajari perbedaan zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum dan megalitikum. Saat Anda mempelajari perbedaan, Anda akan mengetahui asal-usul manusia dan jejak migrasinya ke berbagai belahan dunia.

Disamping itu, Anda juga akan mengetahui bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan dan sumber daya yang tersedia. Terakhir, Anda pun akan mengetahui bagaimana manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang beragam. 

Dengan memahami perbedaan ini, maka Anda dapat melihat bagaimana manusia purba tidak hanya bertahan, tetapi juga menciptakan dasar yang mengarah pada perkembangan peradaban yang lebih baik.

Dengan begitu, Anda dapat merasakan warisan berharga dari masa lalu yang membentuk dunia kita saat ini.

Sekarang Anda sudah tahu mengenai perbedaan zaman paleolitikum mesolitikum neolitikum dan megalitikum. Selanjutnya, yuk cari tahu mengenai zaman paleolitikum untuk melengkapi pengetahuan Anda.

Terimakasih telah membaca dan berkunjung