Zaman Neozoikum: Definisi, Ciri, Kehidupan, Pembagian

Cari tahu lebih banyak mengenai zaman neozoikum, mulai dari definisi, ciri, kehidupan, hingga pembagiannya secara lengkap disini.

Zaman Neozoikum atau era Kenozoikum adalah zaman geologi terakhir dalam sejarah bumi yang ditandai dengan berbagai perubahan iklim, lingkungan, dan kehidupan. 

Zaman ini dimulai sekitar 60 juta tahun yang lalu setelah kepunahan dinosaurus pada akhir zaman mesozoikum. 

Selain itu, pada zaman neozoikum, pegunungan, cuaca, tumbuhan, hewan, dan peradaban manusia mengalami evolusi dan perubahan yang dramatis.

Bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh mengenai zaman neozoikum, yuk baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahuinya.

Apa yang Dimaksud dengan Zaman Neozoikum?

gambar zaman neozoikum

Zaman neozoikum adalah zaman yang berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu (Kumparan, 2023). Neozoikum sendiri berasal dari bahasa Yunani dan terdiri dari dua kata yaitu "Kainos" yang artinya baru dan "Zoe" yang artinya kehidupan. Oleh karena itu, zaman neozoikum disebut juga zaman kehidupan baru.

Zaman ini muncul setelah berakhirnya zaman mesozoikum atau lebih dikenal dengan zaman dinosaurus. Pada zaman neozoikum, banyak makhluk hidup baru yang bermunculan, terutama mamalia, seperti orang utan, kera, dan gorilla.

Dengan banyaknya makhluk hidup baru yang bermunculan tersebut, zaman neozoikum dikenal juga dengan sebutan zaman awal kehidupan purba.

Kehidupan Zaman Neozoikum

gambar zaman neozoikum

Kehidupan zaman neozoikum ditandai dengan adanya berbagai perubahan iklim, lingkungan, tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut penjelasannya.

Iklim dan Lingkungan

Pada zaman ini, iklim bertambah dingin secara drastis dibandingkan zaman-zaman sebelumnya. 

Hal itu terjadi karena serangkaian periode glasial (zaman es) yang menyebabkan es di kutub dan pegunungan bertambah tebal. Iklim dingin yang terjadi tersebut mempengaruhi evolusi dan kemunculan berbagai spesies. 

Selain itu, terjadi perubahan wajah bumi seperti munculnya pegunungan dan daratan baru.

Tumbuhan

Tumbuhan berbunga (angiospermae) pada zaman neozoikum berkembang dengan pesat dan mendominasi daratan. Beberapa contoh jenis tumbuhan yang muncul tersebut, seperti pinus, cemara, dan maple. 

Kemudian. pada zaman ini, hutan dicirikan dengan pohon berdaun lebar dan rumput mulai muncul pada tahap akhir periode ini.

Hewan

Tidak hanya tumbuhan, hewan juga mengalami perubahan dalam berbagai bentuk dan ukuran setelah dominasi dinosaurus berakhir. Beberapa hewan yang muncul pada saat itu, seperti primata, paus, lumba-lumba, kuda, kelelawar, roden, beruang, kucing besar, burung, dan lain-lain. dll.

Manusia

Pada zaman ini diketahui juga muncul manusia pertama (Homo) sekitar 2,5 juta tahun lalu. Manusia modern (Homo Sapiens) berevolusi sekitar 300.000 tahun lalu. Peradaban manusia terus berkembang hingga masa praaksara, zaman perundagian, kebudayaan, dan teknologi masa kini.

Ciri-Ciri Zaman Neozoikum

gambar zaman neozoikum

Perubahan Iklim dan Cuaca

Ciri-ciri zaman neozoikum yang pertama yaitu terjadinya perubahan iklim global yang sangat drastis dan ekstrem dibandingkan kondisi pada zaman mesozoikum sebelumnya. 

Suhu rata-rata permukaan bumi mengalami penurunan secara bertahap, bahkan sampai dibawah 0 derajat celcius (Kompas, 2023). Penurunan suhu terutama terjadi di kutub utara dan selatan dimana terbentuk cekungan es yang sangat tebal dan luas mencapai ribuan meter.

Pada awal zaman neozoikum, Antartika dan Greenland ditutupi lapisan es tebal akibat penumpukan salju yang sangat masif dalam jangka waktu lama. Lapisan es ini kemudian semakin menebal dan meluas ke arah daratan. Di periode tertentu, lapisan es menutupi hampir seluruh Greenland dan Antartika bagian timur dengan ketebalan 3-4 kilometer.

Penurunan suhu juga dirasakan di benua-benua lain akibat meningkatnya albedo bumi oleh cekungan es kutub yang memantulkan sebagian radiasi matahari ke angkasa. Suhu rata-rata global pada Zaman Neozoikum diperkirakan hanya sekitar 12 derajat Celcius, jauh lebih rendah dibanding zaman mesozoikum sebelumnya.

Selain pendinginan global, terjadi juga peningkatan curah hujan di berbagai belahan bumi karena meningkatnya laju penguapan. Hujan badai menjadi semakin umum. Kondisi iklim dingin dan basah ini menyebabkan terbentuknya periode glasial (zaman es) yang sangat ekstrem, dimana hampir sepertiga daratan di belahan utara tertutup lapisan es tebal selama ribuan tahun. 

Fase tersebut silih berganti dengan masa interglasial yang relatif lebih hangat meskipun tetap jauh lebih dingin dibandingkan zaman sebelumnya.

Perubahan Bentuk Muka Bumi

Kemudian, ciri ciri zaman neozoikum ditandai dengan terjadinya perubahan geografis yang sangat signifikan terhadap bentuk permukaan bumi. 

Perubahan tersebut terjadi disebabkan oleh proses geologi yang intensif berupa tumbukan lempeng tektonik, aktivitas gunung api berskala besar, pelapukan batuan, dan gerusan air yang mempengaruhi daratan.

Secara geologis, pada awal zaman neozoikum daratan di bumi didominasi pegunungan tua sisa zaman mesozoikum. Kemudian, terbentuklah deretan pegunungan muda, seperti Pegunungan Alpen, Pegunungan Karpatia, Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Himalaya, Pegunungan Rockies, Pegunungan Andes, dan pegunungan sirkum mediterania. 

Pembentukan-pembentukan tersebut akibat dari pergerakan dan tumbukan lempeng benua Afrika-Eurasia, Indo-Australia, Pasifik, dan Amerika.

Selain pembentukan pegunungan baru, terjadi juga proses vulkanisme aktif yang menghasilkan gunung berapi dan dataran tinggi. Contohnya, pembentukan dataran tinggi Ethiopia, Bulgaria, dan Meksiko bagian selatan akibat aktivitas vulkanik. 

Tentunya, aktivitas geologis itulah yang mengubah topografi daratan, pulau-pulau dan tanjung yang tenggelam atau muncul akibat fluktuasi permukaan laut.

Perkembangan Flora dan Fauna

Terakhir, ciri ciri zaman neozoikum terjadinya perkembangan flora dan fauna di bumi pasca kepunahan besar pada akhir Mesozoikum. Perkembangan tersebut dipicu oleh perubahan iklim dan lingkungan yang ekstrem, banyak spesies purba punah digantikan dengan ciri flora fauna modern masa kini.

Pada flora di daratan, tumbuhan berbunga (angiospermae) mendominasi hampir di seluruh daratan, menggantikan paku-pakuan dan lumut sebagai penghuni utama. Tumbuhan berbunga seperti pinus, cemara, magnolia, dan maple berkembang adaptif terhadap iklim dingin. Kemudian, beberapa spesies flora dengan bunga warna-warni juga mulai bermunculan.

Sementara itu, mamalia berkembang dengan pesat dan menjadi kelompok hewan darat paling banyak setelah kepunahan dinosaurus. Beberapa contoh mamalia kecil bertumbuh besar yang muncul, seperti rubah, beruang, singa, kuda, dan gajah.

Adapun hewan laut didominasi oleh ikan bertulang sejati modern, seperti ikan tuna dan hiu. Selain itu, hewan laut yang hidup pada zaman neozoikum, seperti paus, lumba-lumba, dugong, cumi-cumi dan gurita menyebar luas.

Pembagian Periode Zaman Neozoikum

gambar zaman neozoikum

Periode tersier

Periode tersier merupakan periode awal zaman neozoikum yang berlangsung selama hampir 63 juta tahun, dari sekitar 65 hingga 2,6 juta tahun yang lalu. 

Secara garis besar, periode tersier terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu periode paleogen dan periode neogen.

Paleogen adalah periode pertama tersier yang berlangsung sekitar 63 hingga 23 juta tahun lalu. Pada kurun waktu ini, terjadi penurunan suhu bumi secara global yang mengakibatkan pembentukan tutupan es yang sangat tebal di Antartika dan Greenland. 

Meskipun demikian, iklim tersebut masih relatif hangat di bagian utara bumi. Hal itu mengakibatkan munculnya berbagai kelompok mamalia besar, primata purba, dan tumbuhan berbunga menggantikan tumbuhan paku dan lumut sebagai flora utama.

Kemudian pada masa Neogen sekitar 23 hingga 2,6 juta tahun lalu, nenek moyang primata berevolusi secara cepat, yaitu munculnya kera dan monyet. Tidak hanya itu, di daratan mulai terbentuk sabana yang ditumbuhi rerumputan, serta area gurun pasir yang meluas. Mamalia besar seperti mastodon juga berkembang pesat pada kurun waktu neogen.

Periode kuater

Periode kuarter dimulai sekitar 2,6 juta tahun yang lalu hingga sekarang. Secara garis besar, periode ini terbagi menjadi dua, yaitu periode pleistosen dan periode holosen.

Periode pleistosen berlangsung dari 2,6 juta hingga 11.700 tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan terjadinya periode glasial yang sangat ekstrem dan panjang. Sebagian besar Amerika Utara, Eropa, dan Asia tertutup lapisan es tebal hingga mencapai 3 km. Lapisan es pada zaman es pleistosen jauh lebih tebal dan luas dibandingkan masa glasial sebelumnya. 

Kondisi dingin dan kering itu menyebabkan punahnya berbagai spesies mamalia besar. Di sisi lain, manusia purba pertama dari genus Homo muncul dan mulai bermigrasi ke penjuru dunia pada masa Pleistosen.

Kemudian pada masa Holosen yang dimulai 11.700 tahun lalu hingga sekarang, dimana iklim bumi mulai menghangat kembali. Es di kutub dan pegunungan mulai mencair sehingga permukaan laut kembali naik. 

Peradaban manusia pun mulai menetap dan berkembang pesat dengan munculnya teknologi dan revolusi industri pada akhir fase ini. Masa Holosen ditandai sebagai awal sejarah umat manusia modern.

Kesimpulan

gambar zaman neozoikum

Zaman neozoikum adalah zaman terakhir dalam sejarah bumi yang berlangsung sekitar 60 juta tahun lalu. Zaman ini ditandai dengan punahnya dinosaurus dan bermunculannya spesies mamalia serta tumbuhan baru yang lebih modern.

Ciri khas zaman neozoikum, antara lain temperatur global yang sangat dingin, terbentuknya zaman es, munculnya pegunungan muda akibat tumbukan lempeng bumi, radiasi dan evolusi cepat berbagai mamalia, dominasi tumbuhan berbunga, serta kemunculan dan perkembangan manusia (Homo Sapiens).

Secara garis besar, zaman Neozoikum terbagi menjadi periode Tersier dan periode Kuarter (Pleistosen dan Holosen), yang masing-masing memiliki ciri iklim, lingkungan, flora, dan fauna tertentu. 

Zaman ini berakhir hingga masa sekarang yang ditandai dengan kemajuan pesat peradaban manusia modern saat ini.

Sekarang Anda sudah mengetahui tentang zaman neozoikum. Yuk, baca artikel kami lainnya yang membahas kehidupan kerajaan kutai.