Manusia pendukung zaman paleolitikum terdiri dari 4 jenis yaitu Homo Wajakensis, Meganthropus Palaeojavanicus, Homo Soloensis, dan Pithecanthropus Erectus.
Selain membahas manusia pendukung zaman paleolitikum, saya akan membahas sedikit mengenai zaman paleolitikum yang terdiri dari ciri - ciri, kepercayaan, kehidupan sosial, hasil budaya, dan peninggalan. Silahkan baca juga mengenai manusia pendukung zaman mesolitikum, neolitikum, megalitikum dan zaman logam.
Selamat Membaca di Blog Pelajaran Sekolah!!!
Zaman Paleolitikum
Siapa sih yang tidak mengetahui atau tidak mengenal mengenai zaman paleolitikum. Pada saat kelas 10 SMA, sudah diajarkan bukan? dan tentunya ada yang menganggapnya asik dan membosankan, ya memang tipe setiap siswa tidaklah sama. Maka dari itu saya akan membahas materi sejarah dengan sangat mengasyikan dan tentunya simple.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sebelum membahas lebih detail mengenai manusia pendukung zaman paleolitikum, alangkah baiknya memahami sedikit dulu mengenai zaman tersebut. Oke langsung saja ya....
Gambar Zaman Paleolitikum |
Zaman Paleolitikum adalah salah satu zaman batu yang pertama berkembang di bumi. Pada zaman ini seluruh peralatan dibuat dari batu baik itu kapak, belati, dan perkakas lainnya. Bentuknya pun masih sangat sederhana dan kasar bahkan belum terlihat dengan jelas apakah itu bentuk kapak atau bukannya karena memang bentuknya masih sangat sederhana. Zaman paleolitikum disebut juga zaman batu tua.
Baca Juga: Zaman Paleolitikum: Ciri, Manusia, Budaya, Peninggalan
Ciri Ciri Kehidupan Zaman Paleolitikum
- Hidup nomaden
- Hidup berkelompok
- Melakukan food gathering
- Belum mengenal estetika
Kehidupan Sosial Zaman Paleolitikum
- Hidup Berkelompok
- Belum ada pembagian kerja
- Belum mengenal stratifikasi sosial
- Bertempat tinggal di gua yang dekat dengan sumber mata air
- Hidup Nomaden
Kepercayaan Di Zaman Paleolitikum
- Animisme, adalah percaya terhadap roh - roh nenek moyang.
- Dinamisme, adalah percaya terhadap benda - benda.
- Totemisme, adalah percaya terhadap hewan - hewan atau tumbuhan.
Kebudayaan Zaman Paleolitikum
- Kebudayaan Pacitan, adalah kebudayaan yang menghasilkan berbagai jenis kapak.
- Kebudayaan Ngandong, adalah kebudayaan yang menghasilkan berbagai jenis perkakas.
Peninggalan Zaman Paleolitikum
- Kapak genggam
- Kapak perimbas
- Flakes
- Peralatan dari tulang yang terdiri dari belati, duri ikan pari dan tombak.
Jika kita melihat dari ciri - ciri, hasil budaya, dan peninggalannya, maka akan didapatkan suatu kesimpulan yaitu cara hidup manusia pada saat itu yang sangat sederhana, berburu hewan, mencari, mengumpulkan dan meramu makanan.
Nah, itulah sekilas mengenai zaman paleolitikum agar anda dapat lebih memahami mengenai manusia pendukung zaman paleolitikum setelah ini. Jika ingin belajar lebih banyak mengenai materi zaman paleolitikum, yuk klik link dibawah ini.
Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum
Sebelumnya telah disebutkan bahwasannya manusia pendukung zaman paleolitikum terdiri dari 4 jenis manusia yaitu Homo Sapiens Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus, Homo Soloensis, dan Pithecanthropus Erectus.
Berikut adalah 4 penjelasan mengenai keempat jenis manusia pendukung zaman paleolitikum atau zaman batu tua yaitu:
Homo Sapiens Wajakensis
Homo sapiens wajakensis merupakan manusia purba yang mendukung keberlangsungan zaman paleolitikum dan pernah hidup di Indonesia yang dibuktikan dengan ditemukannya fosil homo sapiens wajakensis di Lereng Pegunungan Karst, Barat Laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa Timur. Ia diperkirakan hidup sekitar 40.000 - 25.000 tahun yang lalu. Homo sapiens wajakensis biasa disebut juga dengan manusia wajak.
Gambar Homo Sapiens Wajakensis |
Fosil Homo Sapiens Wajakensis
Fosil Homo sapiens wajakensis pertama kali ditemukan oleh van Rietschoten pada tahun 1889 dan untuk kedua kalinya ditempat yang sama, fosil manusia wajak kembali ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890. Dua fosil manusia wajak yang ditemukan oleh dua peneliti adalah sebagai berikut.
- Fosil manusia Wajak yang pertama ditemukan berupa tengkorak, fragmen rahang bawah, dan beberapa ruas tulang leher.
- Fosil manusia Wajak yang kedua ditemukan berupa tengkorak, rahang bagian atas dan bawah, tulang paha dan tulang kering.
Ciri Ciri Homosapien Wajakensis
Untuk membedakan manusia jenis homosapiens wajakensis dengan jenis homo dan jenis lainnya dapat dilihat dari ciri - ciri fisik yang dimiliki oleh homosapien wajakensis. Berikut ini adalah ciri - ciri homosapien wajakensis yaitu:
- Memiliki volume otak sekitar 1630 cc.
- Memiliki bentuk muka yang datar dan lebar.
- Langit - langitnya besar dan dalam.
- Dahinya agak miring
- Diatas rongga matanya terdapat busur kening.
- Memiliki rahang bawah dengan ukuran gigi yang besar.
- Memiliki tinggi badan sekitar 173 cm.
- Memiliki berat tubuh sekitar 30 kg sampai 150 kg.
- Memiliki otot - otot yang kuat
- Memiliki tulang - tulang yang besar dan kuat.
Manusia wajak pada saat itu pun sudah memakan makanan yang dimasak walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana.
Tonton Juga Video berikut ini mengenai Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum.
Meganthropus Palaeojavanicus
Manusia pendukung zaman paleolitikum yang selanjutnya adalah Meganthropus Palaeojavanicus.
Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari empat gabungan kata yaitu mega yang artinya besar, Anthopus yang artinya manusia, Paleo yang artinya tua dan Javanicus yang artinya Jawa. Jadi, Meganthropus Palaeojavanicus artinya manusia besar dari jawa yang berasal dari kehidupan zaman tertua atau paleolitikum yang diperkirakan hidup sekitar 1 - 2 juta tahun yang lalu. Meganthropus Paleojavanicus disebut juga dengan manusia besar dari Jawa yang diberikan nama oleh G.H.R von Koenigswald pada saat pertama kali menemukannya.
Fosil Meganthropus Palaeojavanicus
Fosil Meganthropus Paleojavanicus pertama kali ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936 dan penemuan kedua ditemukan oleh Marks pada tahun 1952. Dua fosil yang ditemukan oleh kedua peneliti adalah sebagai berikut.
- Fosil Meganthropus Palaeojavanicus yang pertama kali ditemukan berupa rahang atas dan rahang bawah.
- Fosil Meganthropus Palaeojavanicus yang kedua ditemukan berupa rahang bawahnya saja.
Ciri Ciri Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus Paleojavanicus berbeda dengan Pithecanthropus Erectus (homo erectus) sehingga Meganthropus Palaeojavanicus memiliki ciri - ciri tersendiri secara fisiknya. Lalu apa saja ciri - ciri nya? yuk simak berikut ini adalah ciri - ciri dari jenis Meganthropus Palaeojavanicus sebagai manusia pendukung zaman paleolitikum.
- Memiliki tubuh yang kekar dan besar
- Memiliki rahang dan gerahamnya yang besar.
- Tidak memiliki dagu.
- Kehidupan Meganthropus Palaeojavanicus dengan mengkonsumsi tumbuh - tumbuhan.
- Memiliki postur tubuh yang tegap.
- Volume otak Meganthropus Palaeojavanicus sebesar 900 cc.
- Memiliki tinggi sekitar 250 cm.
- Memiliki otot yang kuat.
- Memiliki tangan yang lebih panjang dibandingkan kakinya.
Homo Soloensis
Homo Soloensis merupakan manusia purba yang pernah hidup di sekitar daerah bengawan solo pada zaman paleolitikum atau zaman batu tua. Diperkirakan Homo Soloensis merupakan evolusi dari Pithecanthropus mojokertensis atau Homo mojokertensis. Homo Soloensis disebut juga dengan Manusia dari Solo atau Solo Man.
Gambar Homo Soloensis |
Fosil Homo Soloensis
Fosil homo soloensis pertama kali ditemukan di 3 tempat yaitu sebagai berikut ini.
- Ngandong, Blora, Jawa Tengah
- Sangiran, Jawa Tengah
- Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah
Fosil - fosil tersebut pertama kali ditemukan oleh tim peneliti yaitu Ter Haar, Oppenoorth, dan G.H.R von Koenigswald antara tahun 1931 dan 1933 pada lapisan atas atau lapisan pleistosen akhir. Fosil yang ditemukan oleh tim peneliti tersebut adalah 11 fosil tengkorak walaupun tulang rahang dan gigi ke sebelas telah hilang dan sebagian lagi telah hancur bahkan rentan untuk dilakukan penelitian. Namun, beberapa fosil tengkorak masih layak untuk diteliti lebih lanjut lagi.
Ciri Ciri Homo Soloensis
Agar dapat dengan mudah membedakan apakah itu homo soloensis atau bukan, maka dapat dibedakan dengan ciri - ciri sebagai berikut ini.
- Mampu berjalan tegak dan lebih sempurna
- Memiliki tinggi badan sekitar 130 cm sampai dengan 210 cm.
- Memiliki bentuk wajah yang tidak menonjol ke bagian depan.
- Memiliki dahi yang miring ke belakang.
- Memiliki tonjolan yang lebih tebal di dekat alis.
- Memiliki volume otak sekitar antara 1013 sampai dengan 1251 cc.
Pithecanthropus Erectus
Manusia pendukung zaman paleolitikum yang terakhir adalah Pithecanthropus Erectus.
Pithecanthropus Erectus berasal dari bahasa yunani dan latin yang memiliki arti manusia kera yang dapat berdiri. Pithecanthropus Erectus adalah manusia purba yang pernah hidup di Indonesia tepatnya di Trinil, Ngawi. Pithecanthropus Erectus merupakan salah satu jenis homo erectus yang pertama kali ditemukan. Pithecanthropus Erectus disebut juga dengan manusia dari Jawa.
Gambar Pithecanthropus Erectus |
Fosil Pithecanthropus Erectus
Penemuan fosil Pithecanthropus Erectus pertama kali ditemukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Eugene Dubois ditemukan didaerah Trinil, Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891, dan penemuan kedua yang jauh lebih lengkap ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald di Desa Sangiran, Jawa Tengah pada tahun 1936. Dua fosil yang berhasil dikumpulkan oleh dua peneliti tersebut adalah sebagai berikut.
- Fosil pertama yang ditemukan oleh Eugene Dubois yaitu tengkorak, tiga gigi dan paha bagian atas.
- Fosil kedua yang ditemukan oleh G.H.R. Von Koenigswald yaitu tengkorak dan lainnya yang sangat lengkap.
Ciri Ciri Pithecanthropus Erectus
Berikut ini adalah ciri - ciri dari Pithecanthropus Erectus yaitu:
- Memiliki volume otak sekitar 900 cc.
- Dapat berjalan dengan tegap dan tegak.
- Memiliki tinggi badan sekitar 160 cm sampai dengan 180 cm.
- Memiliki badan sekitar 100 kg.
- Memiliki alat pengunyah yang kuat dan besar.
- Memakan tumbuh - tumbuhan.
- Hidup antara 500.000 sampai 1.000.000 tahun yang lalu.
- Memakan makanan yang dimasak walau masih kasar dan sederhana.
Video Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum
Bagaimana? sudah paham belum, itulah keempat jenis manusia pendukung zaman paleolitikum semoga anda semua semakin paham.
Terimakasih Telah Membaca Dan Berkunjung