Zaman Arkaekum: Definisi, Ciri & Alasannya Jadi Zaman Tertua

Yuk cari tahu selengkapnya mengenai zaman arkaekum, mulai dari definisi, alasan menjadi zaman tertua, ciri-ciri, pembagian periode, hingga peninggalan

Zaman arkaekum merupakan masa awal pembentukan bumi yang berlangsung antara 4 hingga 2,5 miliar tahun yang lalu.

Pada zaman arkaekum, bumi masih berupa bola bebatuan cair yang sangat panas dengan suhu mencapai 100°C.

Namun, perlahan-lahan kerak bumi mulai terbentuk dari pendinginan dan pembekuan lava.

Kemudian, zaman Arkaekum ditandai dengan kondisi bumi yang masih belum stabil, vulkanisme yang sangat aktif, serta belum ditemukannya fosil makhluk hidup. 

Walaupun begitu, telah ditemukan beberapa mikroorganisme sederhana seperti bakteri yang mampu bertahan pada kondisi ekstrem ini. 

Di dalam artikel ini, kami akan menjelaskan tentang zaman arkaekum, mulai dari definisi, ciri-ciri, pembagian periode, alasan jadi zaman tertua, dan peninggalannya secara lengkap.

Yuk, baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahuinya. 

Mengenal Zaman Arkaekum

Gambar Zaman Arkaekum

Apa itu Zaman Arkaekum?

Zaman Arkaekum adalah zaman tertua dalam sejarah geologi bumi yang telah berlangsung sekitar 4 - 2,5 miliar tahun lalu.

Kondisi bumi pada zaman arkaekum masih sangat panas dan tidak stabil, sehingga tidak ada kehidupan makroskopis yang bisa bertahan.

Kemudian, pada zaman ini juga telah terbentuk kerak bumi yang disebut dengan kraton atau perisai benua. 

Selain itu, zaman arkaekum juga ditandai dengan munculnya kehidupan awal berupa bakteri prokariotik, menurut informasi (Julianti, 2022), seperti cyanobacteria yang mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen di atmosfer.

Alasan Mengapa Zaman Arkaekum disebut Zaman Tertua

Berikut ini beberapa alasan mengapa zaman arkaekum disebut zaman tertua, yaitu:

Periode paling awal dalam sejarah geologi bumi

Zaman arkaekum merupakan periode di mana bumi mulai terbentuk dari awan debu dan gas yang mengelilingi matahari. 

Proses tersebut disebut dengan akresi planetesimal, di mana partikel-partikel kecil saling bertabrakan dan menyatu membentuk benda-benda yang lebih besar hingga menjadi planet.

Terjadinya pembentukan kerak bumi

Pada zaman arkaekum terjadinya pembentukan kerak bumi, yaitu lapisan terluar bumi yang tersusun dari batuan padat. 

Kerak bumi terbentuk dari pendinginan dan pengerasan magma, yaitu cairan panas yang berasal dari mantel bumi yaitu lapisan di bawah kerak bumi. 

Magma tersebut naik ke permukaan melalui celah-celah atau retakan di kerak bumi.

Terjadinya pembentukan lempeng benua pertama

Zaman arkaekum merupakan zaman di mana terjadi pembentukan lempeng benua pertama, yaitu potongan-potongan kerak bumi yang dapat bergerak relatif satu sama lain. 

Lempeng benua pertama tersebut disebut dengan lempeng arkean yang terdiri dari batuan metamorf dan batuan beku. 

Lempeng-lempeng ini juga saling bertumbukan, menjauh, atau bergeser membentuk pegunungan, lembah, dan dataran tinggi.

Adanya aktivitas vulkanik awal

Zaman arkaekum merupakan periode di mana terjadi aktivitas vulkanik awal, yaitu pelepasan magma, gas, abu, dan batuan dari dalam bumi ke permukaan. 

Aktivitas vulkanik awal ini berperan dalam membentuk bentang alam dan iklim bumi. 

Selain itu, aktivitas vulkanik awal juga berkontribusi dalam pembentukan atmosfer bumi pertama kali.

Terjadinya pembentukan atmosfer bumi pertama kali

Zaman arkaekum merupakan zaman di mana terjadi pembentukan atmosfer bumi pertama kali, yaitu lapisan gas yang mengelilingi bumi dan melindungi bumi dari radiasi matahari. 

Atmosfer bumi pertama kali terbentuk dari gas-gas yang dilepaskan oleh aktivitas vulkanik awal, seperti uap air, karbon dioksida, nitrogen, dan hidrogen. 

Atmosfer bumi pertama kali itu sangat berbeda dengan atmosfer bumi saat ini, karena tidak mengandung oksigen.

5 Ciri Ciri Zaman Arkaekum

gambar zaman arkaekum/arkeozoikum

Belum ada tanda kehidupan

Zaman arkaekum adalah zaman tertua dalam sejarah bumi. 

Pada zaman ini, belum ada tanda kehidupan di permukaan bumi, karena kondisi lingkungan yang masih sangat ekstrem (Kumparan, 2023).

Walaupun begitu, ditemukan ada beberapa mikroorganisme anaerobik yang dapat bertahan hidup di dalam air atau di bawah tanah. 

Mikroorganisme anaerobik adalah mikroorganisme yang tidak membutuhkan oksigen untuk metabolisme, melainkan menggunakan senyawa lain seperti karbon dioksida, hidrogen, atau belerang.

Suhu bumi yang masih tinggi

Suhu bumi pada zaman Arkaekum masih sangat tinggi, menurut informasi (Indriawati, 2023), yang mencapai rata-rata 100°C. 

Hal itu disebabkan oleh aktivitas vulkanik yang intens, radiasi matahari yang kuat, dan tabrakan dengan meteorit dan komet. 

Suhu yang tinggi ini tentunya menyebabkan air di permukaan bumi beruap dan membentuk awan tebal yang menutupi atmosfer. 

Awan tebal tersebut menghalangi sebagian cahaya matahari masuk ke bumi, sehingga menciptakan efek rumah kaca yang mempertahankan suhu bumi tetap tinggi.

Batuan bersifat magmatik

Menurut Manoban (2023), batuan yang terbentuk pada zaman Arkaekum bersifat magmatik, yaitu batuan yang berasal dari pembekuan magma atau lava. 

Batuan magmatik ini memiliki tekstur kasar dan berwarna gelap, seperti basalt, granit, dan gabro. 

Kandungan yang terdapat pada batuan magmatik, seperti besi, nikel, tembaga, dan seng. 

Unsur-unsur logam tersebut berperan penting dalam proses diferensiasi bumi, yaitu pemisahan lapisan-lapisan bumi berdasarkan massa jenisnya.

Bumi berbentuk bola gas panas

Bumi pada zaman Arkaekum belum memiliki bentuk yang stabil seperti sekarang. Bumi masih berbentuk bola gas panas yang berputar cepat dan mengembang (Harris).

Bumi juga belum memiliki lapisan inti, mantel, dan kerak seperti sekarang. Lapisan-lapisan bumi baru terbentuk setelah proses pendinginan dan diferensiasi bumi berlangsung selama jutaan tahun. 

Proses pendinginan bumi dipengaruhi oleh hilangnya panas akibat radiasi matahari dan konveksi di dalam bumi. 

Selain itu, proses diferensiasi bumi menyebabkan unsur-unsur berat seperti besi dan nikel tenggelam ke pusat bumi dan membentuk inti.

Sedangkan, unsur-unsur ringan seperti silikon dan oksigen mengapung ke permukaan bumi dan membentuk kerak.

Jumlah oksigen yang sedikit

Oksigen adalah unsur penting dalam kehidupan, tetapi pada zaman Arkaekum, jumlah oksigen di atmosfer sangatlah sedikit, kurang dari 1%. 

Hal itu karena belum ada proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan hijau. 

Oksigen yang ada di atmosfer berasal dari reaksi kimia antara air dan radiasi matahari, atau dari pelepasan gas oleh gunung berapi. 

Reaksi kimia antara air dan radiasi matahari disebut fotolisis air, yaitu pemecahan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen akibat energi cahaya. 

Sedangkan, pelepasan gas oleh gunung berapi disebut outgassing, yaitu pengeluaran gas-gas seperti karbon dioksida, nitrogen, metana, dan oksigen dari dalam perut bumi.

Pembagian Periode Zaman Arkaekum

gambar masa arkeozoikum

Periode Eoarkhaean

Periode Eoarkhaean adalah periode pertama dari zaman Arkaekum, yang berlangsung sekitar 4.000 juta hingga 3.600 juta tahun yang lalu. 

Dimana pada periode tersebut bumi masih berbentuk bola gas panas yang berputar di porosnya, dan belum ada kehidupan di permukaannya. 

Periode ini ditandai dengan pembentukan kerak bumi dari pendinginan lava dan aktivitas vulkanik yang tinggi.

Periode Mesoarkean

Periode Mesoarkean adalah periode kedua dari zaman Arkaekum, yang berlangsung sekitar 3.600 juta hingga 3.200 juta tahun yang lalu. 

Pada periode ini, bumi mulai mengalami pendinginan dan stabilisasi, sehingga terbentuk lempeng tektonik yang menyebabkan pergeseran benua dan gempa bumi. 

Selain itu, periode mesoarkean ditandai dengan munculnya kehidupan primitif berupa bakteri dan ganggang di pedalaman samudra, seperti Cyanobacteria dan Stromatolit .

Periode Neoarchaean

Periode Neoarchaean adalah periode ketiga dari zaman Arkaekum yang berlangsung sekitar 3.200 juta hingga 2.800 juta tahun yang lalu. 

Saat itu, bumi mengalami perubahan atmosfer dan hidrosfer akibat proses fotosintesis dari bakteri Cyanobacteria yang menghasilkan oksigen dan mengurangi gas metana. 

Selain itu, periode ini juga ditandai dengan terbentuknya batuan tertua yang dikenal sebagai kraton atau perisai benua, yang merupakan cikal bakal benua-benua modern saat ini.

Periode Paleoarchean

Periode Paleoarchean adalah periode keempat dan terakhir dari zaman Arkaekum yang berlangsung sekitar 2.800 juta hingga 2.500 juta tahun yang lalu. 

Ketika periode paleoarkean bumi mengalami peristiwa penting yang disebut sebagai Great Oxygenation Event (GOE), yaitu peningkatan konsentrasi oksigen di atmosfer akibat aktivitas biologis dari bakteri Cyanobacteria.

Selain itu, periode ini juga ditandai dengan terbentuknya batuan sedimen dan metamorf dari erosi kraton.

Peninggalan Zaman Arkaekum

gambar peninggalan zaman arkaekum

Fosil Tertua

Fosil tertua yang pernah ditemukan berasal dari zaman Arkean yang berusia 3,5 miliar tahun yang lalu. 

Kemungkinan besar fosil tersebut adalah sisa-sisa organisme prokariotik seperti bakteri dan ganggang biru.

Fosil ini ditemukan di Australia Barat yang dinamakan dengan Stromatolites yang merupakan endapan karbonat hasil aktivitas organisme pengikat.

Batuan Tertua

Beberapa batuan tertua di bumi berasal dari zaman Arkean, diantaranya batuan Granit dan Gneiss yang ditemukan di perisai Kanada. 

Batuan tersebut telah mengalami metamorfisme tingkat tinggi. Umurnya diperkirakan 3,96 miliar tahun. 

Batuan granit dan gneiss ini juga ditemukan di daratan Greenland yang dulunya merupakan bagian dari Laurasia.

Greenstone Belt

Greenstone belt merupakan kumpulan batuan beku dan metamorf yang berwarna hijau. 

Greenstone ini terbentuk dari lava yang berasal dari aktivitas gunung berapi di dasar laut pada zaman Arkean. Greenstone belt banyak ditemukan di Australia dan Afrika. 

Di Afrika Selatan greenstone belt mengandung emas yang kini menjadi tambang terbesar di dunia.

Kesimpulan

gambar masa arkaekum

Zaman Arkeikum merupakan masa awal pembentukan bumi yang berlangsung antara 4 hingga 2,5 miliar tahun yang lalu. 

Zaman ini disebut sebagai zaman tertua karena merupakan zaman termuda setelah terbentuknya tata surya. 

Pada zaman Arkaekum, bumi masih sangat panas dengan suhu permukaan mencapai 100°C dan aktivitas vulkanik yang terus menerus.

Selain itu, zaman arkaekum dibagi menjadi 4 periode, yaitu Eoarchean, Mesoarchean, Neoarchean, dan Paleoarchean. 

Setiap periode tersebut ditandai dengan peristiwa-peristiwa geologi penting seperti mulai stabilnya kerak bumi, munculnya organisme prokariotik, hingga meningkatnya kadar oksigen akibat aktivitas fotosintesis oleh bakteri..

Setelah Anda mengetahui mengenai zaman arkaekum, selanjutnya yuk cari tahu juga mengenai zaman paleozoikum.