Pembabakan Masa Praaksara Berdasarkan Arkeologi di Indonesia

Pembabakan zaman praaksara berdasarkan arkeologi merupakan bagian dari sejarah Indonesia yang menarik untuk dibahas. 

Pembabakan tersebut mengacu pada bukti-bukti arkeologis yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia yang menunjukkan perkembangan kebudayaan manusia praaksara. 

Pembabakan zaman praaksara berdasarkan ilmu arkeologi terdiri atas dua zaman besar, yaitu zaman batu dan zaman logam. Dimana masing-masing zaman juga memiliki sub zaman yang lebih spesifik dan detail. 

Maka dari itu, di dalam artikel ini kami akan membahas secara lengkap tentang pembabakan masa praaksara berdasarkan arkeologi di Indonesia. Anda mempelajari tentang zaman batu hingga zaman logam. 

Yuk, simak ulasannya dibawah ini.

Apa yang Dimaksud dengan Pembabakan Masa Praaksara Berdasarkan Arkeologi?

Gambar Pembabakan Masa Praaksara Berdasarkan Arkeologi di Indonesia

Credit Image

Pembabakan masa praaksara adalah proses pemisahan zaman sejarah manusia sebelum adanya tulisan menjadi beberapa zaman berdasarkan bukti-bukti arkeologi. 

Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan masa lalu melalui benda peninggalan-peninggalan manusia purba yang ditemukan di situs-situs tertentu. 

Pembabakan masa praaksara bertujuan untuk menggambarkan perkembangan budaya, teknologi, dan sosial-ekonomi manusia dari awal kehidupan. 

Pembabakan masa praaksara berdasarkan arkeologi dilakukan dengan menggunakan beberapa kriteria, seperti perubahan teknologi, pola hidup, seni, agama, dan Interaksi sosial antar kelompok manusia purba.

Selain itu, berdasarkan bukti-bukti arkeologi, masa praaksara di Indonesia dapat dibagi menjadi dua zaman besar, yaitu zaman batu dan zaman logam.

Zaman Batu (Jejak Kehidupan Praaksara Awal)

Pembagian zaman menurut arkeologi yang pertama adalah zaman batu.

Zaman batu adalah zaman dimana manusia purba menggunakan batu sebagai bahan utama untuk membuat alat-alat. 

Zaman batu dibagi menjadi empat zaman, antara lain:

  • Zaman paleolitikum
  • Zaman mesolitikum
  • Zaman neolitikum
  • Zaman megalitikum.

Berikut penjelasannya.

Zaman Paleolitikum

Zaman paleolitikum adalah periode praaksara yang ditandai dengan perkembangan alat-alat batu yang masih kasar dan sederhana. 

Diperkirakan masa paleolitikum berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.

Ciri-Ciri zaman Paleolitikum

Manusia purba yang hidup pada zaman ini bergantung pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti berburu binatang, meramu tumbuhan, dan mencari tempat tinggal yang aman. 

Disamping itu, manusia pada zaman ini hidup secara nomaden, yaitu berpindah-pindah sesuai dengan ketersediaan sumber daya alam. 

Peninggalan Zaman Paleolitikum

Di Indonesia, peninggalan zaman paleolitikum banyak ditemukan di wilayah Pacitan dan Ngandong, seperti:

  • Kapak genggam
  • Kapak perimbas
  • Alat-alat serpih

Zaman Mesolitikum

Zaman mesolitikum adalah zaman batu pertengahan yang berlangsung antara 10.000 hingga 7.000 tahun sebelum masehi. 

Zaman ini ditandai dengan perkembangan teknologi batu yang lebih halus dan bervariasi, seperti kapak pendek dan batu pipisan. 

Disamping itu, diketahui juga bahwa zaman mesolitikum merupakan masa transisi dari berburu dan mengumpulkan makanan ke semi bercocok tanam dan beternak. 

Zaman mesolitikum berakhir dengan munculnya zaman neolitikum yang ditandai oleh penggunaan alat-alat batu yang lebih halus dan baik.

Zaman Neolitikum

Zaman neolitikum adalah periode praaksara yang ditandai dengan penggunaan alat-alat dari batu yang telah dihaluskan dan diasah oleh manusia purba. 

Zaman ini juga disebut sebagai zaman batu muda, karena berbeda dengan zaman batu tua (zaman paleolitikum) yang menggunakan batu kasar dan belum diasah. 

Ciri-Ciri Zaman Neolitikum

Pada zaman batu muda, manusia purba sudah mengalami revolusi kebudayaan yaitu perubahan dari meramu atau food gathering menjadi food producing, yaitu membuat makanan sendiri dengan cara bercocok tanam dan beternak. 

Disamping itu, manusia pada zaman ini sudah memiliki tempat tinggal permanen, lahan pertanian, lahan beternak dan sistem kepercayaan.

Peninggalan Zaman Neolitikum

Selain itu, zaman neolitikum juga ditandai dengan adanya peninggalan kebudayaan berupa kapak lonjong, pakaian, tembikar, perahu, dan perhiasan. 

Zaman Megalitikum

Zaman megalitikum adalah zaman yang ditandai dengan penggunaan batu-batu besar sebagai alat atau bangunan. 

Diperkirakan zaman ini berkembang antara 2.500 hingga 1.500 tahun yang lalu. 

Kepercayaan Zaman Megalitikum

Diketahui pada zaman ini, manusia sudah mengenal kepercayaan, seperti:

  • Sistem kepercayaan animisme yaitu kepercayaan yang menganggap bahwa semua benda di alam semesta memiliki jiwa atau roh.
  • Sistem kepercayaan dinamisme yaitu kepercayaan yang menganggap bahwa ada kekuatan gaib yang tidak terikat pada benda tertentu.
  • Sistem kepercayaan totemisme yaitu kepercayaan yang menganggap bahwa binatang memiliki kekuatan gaib/supranatural.

Peninggalan Zaman Megalitikum

Peninggalan zaman megalitikum yang paling khas adalah bangunan-bangunan batu yang berfungsi sebagai tempat pemujaan, makam, atau tanda batas. 

Beberapa contoh peninggalan zaman megalitikum di Indonesia, meliputi:

  • Menhir
  • Dolmen
  • Sarkofagus
  • Punden berundak
  • Arca-arca. 

Peninggalan-peninggalan tersebut menunjukkan kemampuan manusia zaman megalitikum dalam mengolah batu dan mengembangkan kebudayaan yang beragam.

Zaman Logam (Kemajuan Teknologi dan Budaya)

Gambar Zaman Logam
Credit Image

Kedua, pembabakan zaman berdasarkan arkeologi yaitu zaman logam.

Zaman logam adalah zaman dimana manusia praaksara mulai menggunakan logam sebagai bahan utama untuk membuat peralatannya.

Zaman logam dapat dibagi menjadi tiga zaman, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.

Berikut penjelasannya.

Zaman tembaga

Zaman tembaga adalah zaman di mana manusia mulai mengenal dan menggunakan logam sebagai bahan dasar untuk membuat alat-alat sehari-hari. 

Tembaga merupakan logam pertama yang ditemukan dan diolah oleh manusia. Hal ini karena tembaga memiliki sifat yang mudah dibentuk dan ditemukan dalam bentuk murni di alam. 

Diperkirakan zaman tembaga dimulai sekitar tahun 3500-2300 SM di beberapa daerah di dunia, seperti Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. 

Zaman tembaga juga disebut sebagai zaman khalkolithik atau eneolithik, yang artinya transisi antara zaman batu dan zaman perunggu. 

Alasan Indonesia Tidak Mengalami Zaman Tembaga

Selain itu, Anda perlu tahu bahwa zaman tembaga tidak ada pada kehidupan masyarakat Indonesia. 

Hal tersebut karena Indonesia langsung mengalami zaman perunggu dan zaman besi. Faktor yang mempengaruhinya disebabkan oleh faktor geografis, budaya, atau teknologi.

Zaman perunggu

Zaman perunggu adalah zaman praaksara yang ditandai dengan penggunaan perunggu sebagai bahan utama untuk membuat alat-alat dan senjata, seperti alat-alat pertanian, senjata, perhiasan, dan alat musik.

Perunggu adalah hasil campuran dari tembaga dan timah yang dilebur dengan teknik khusus. Diperkirakan, zaman perunggu terjadi sekitar 2800 tahun sebelum masehi di Indonesia dan merupakan periode pertama dari zaman logam.

Zaman Perunggu di Indonesia

Zaman perunggu di Indonesia dipengaruhi oleh kebudayaan Dongson dari Vietnam. Kebudayaan Dongson terkenal dengan hasil karyanya berupa nekara (gendang perunggu) yang memiliki pola hias geometris dan gambar binatang. 

Peninggalan Zaman Perunggu di Indonesia

Beberapa contoh peninggalan zaman perunggu di Indonesia antara lain:

  • Nekara dari Jawa Tengah
  • Bejana perunggu dari Madura
  • Arca perunggu dari Bali
  • Kapak corong dari Sumatera

Zaman besi

Zaman besi adalah zaman praaksara dimana manusia purba mulai menggunakan besi sebagai bahan utama dalam membuat berbagai alat dan senjata untuk keperluan sehari-hari.

Zaman Besi di Dunia

Zaman ini merupakan tahap akhir dari zaman logam dan zaman praaksara. 

Zaman besi dimulai pada waktu yang berbeda-beda di berbagai wilayah dunia. Hal ini tergantung pada ketersediaan dan kemampuan manusia purba dalam mengolah bijih besi. 

Secara umum, zaman besi dianggap dimulai sekitar abad ke-12 SM di Yunani dan Timur Tengah, abad ke-11 SM di India, dan abad ke-8 SM hingga abad ke-6 SM di Eropa. 

Berakhirnya, zaman besi ditandai dengan munculnya peradaban klasik seperti Yunani dan Romawi atau abad pertengahan di Eropa Utara. 

Zaman Besi ditandai dengan perubahan-perubahan dalam bidang pertanian, agama, seni, dan organisasi sosial, yang dipengaruhi oleh penggunaan besi yang lebih kuat dan tahan lama daripada perunggu.

Zaman Besi di Indonesia

Sementara, zaman besi di Indonesia diperkirakan dimulai sekitar abad ke-5 SM dan berakhir sekitar abad ke-4 M. 

Berakhirnya zaman besi di Indonesia bersamaan dengan masuknya pengaruh Hindu-Buddha dari India ke Indonesia. 

Perlu Anda ketahui bahwa perkembangan zaman besi di Indonesia ditandai dengan kebudayaan megalitikum, yaitu pembuatan monumen-monumen batu besar seperti menhir, dolmen, dan waruga. 

Selain itu, zaman besi di Indonesia juga ditandai dengan kemunculan kerajaan-kerajaan hindu budha seperti Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, dan Kerajaan Kalingga.

Kesimpulan

Pembabakan masa praaksara berdasarkan arkeologi adalah metode untuk mengelompokkan sejarah manusia sebelum adanya tulisan ke dalam beberapa zaman yang lebih mudah dipelajari. 

Metode ini mengacu pada bukti-bukti arkeologi, seperti alat-alat, bangunan, atau seni, yang ditemukan di situs-situs kuno. 

Tujuannya adalah untuk memahami perkembangan budaya, teknologi, dan sosial-ekonomi manusia dari zaman batu hingga zaman logam.

Secara umum, masa praaksara dibagi menjadi dua zaman besar, yaitu zaman batu dan zaman logam, yaitu:

  • Zaman batu terdiri dari zaman paleolitikum, zaman mesolitikum, zaman neolitikum, dan zaman megalitikum.
  • Zaman logam meliputi zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.

Pembabakan masa praaksara ini penting untuk dipahami karena memberikan gambaran tentang bagaimana manusia purba beradaptasi terhadap lingkungan dan teknologi sepanjang sejarah.

Sekarang Anda sudah memahami mengenai pembabakan masa praaksara berdasarkan arkeologi di Indonesia. Selanjutnya, Anda dapat mempelajari mengenai zaman paleolitikum untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Terimakasih telah membaca dan berkunjung