Hasil Kebudayaan Zaman Paleolitikum: Pacitan dan Ngandong

Zaman paleolitikum adalah periode praaksara yang ditandai dengan perkembangan alat-alat batu yang dibuat oleh manusia purba. Salah satu hasil zaman paleolitikum berupa kebudayaan pacitan dan ngandong.

Sebelum lebih jauh, apakah Anda pernah membayangkan bagaimana kehidupan manusia purba di zaman praaksara? 

Sebuah periode yang menghubungkan Anda dengan awal peradaban manusia di Indonesia, salah satunya adalah zaman paleolitikum. Zaman ini melahirkan dua kebudayaan kuno yang mempesona yaitu kebudayaan pacitan dan ngandong.

Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai hasil kebudayaan zaman paleolitikum yaitu kebudayaan pacitan dan ngandong. Dari peralatan yang sederhana hingga teknik pembuatan yang unik, Anda akan melihat ragam hasil kebudayaan pada zaman paleolitikum. 

Selain itu, Anda akan mempelajari juga perbedaan kebudayaan pacitan dan ngandong. Dari lokasi geografis hingga jenis manusia purba yang menghuni wilayah tersebut.

Yuk, baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahuinya secara lengkap.

Apa yang Dimaksud dengan Hasil Kebudayaan Zaman Paleolitikum?

Gambar Kebudayaan Zaman Paleolitikum
Gambar Kebudayaan Zaman Paleolitikum

Credit Image

Hasil kebudayaan zaman paleolitikum adalah suatu hasil karya manusia purba yang hidup pada zaman batu tua (zaman paleolitikum). 

Diketahui, hasil kebudayaan ini mencerminkan cara hidup manusia purba yang dapat beradaptasi dengan lingkungan alam dan bergantung pada sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Perlu Anda tahu bahwa hasil kebudayaan zaman paleolitikum meliputi alat-alat batu dan fosil-fosil manusia purba. Alat-alat batu yang dibuat oleh manusia purba pada zaman paleolitikum memiliki bentuk sederhana dan kasar, seperti kapak genggam, serpih, dan beliung persegi. 

Alat-alat batu tersebut digunakan untuk berburu, mengumpulkan makanan, dan mempertahankan diri dari binatang buas. 

Kemudian, fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di berbagai belahan dunia memberikan bukti tentang asal-usul, perkembangan, dan penyebaran manusia purba. Fosil-fosil ini juga menunjukkan ciri-ciri fisik dan mental manusia purba, seperti postur tubuh, ukuran otak, dan kemampuan berbicara.

Selain itu, hasil kebudayaan zaman paleolitikum dibagi menjadi dua kelompok yaitu kebudayaan pacitan dan ngandong. Lantas, apa yang kamu ketahui tentang kebudayaan ngandong dan pacitan? 

Yuk, cari tahu jawabannya selengkapnya dibawah ini.

Beberapa Hasil Kebudayaan Zaman Paleolitikum

Gambar Kebudayaan Pacitan
Gambar Kebudayaan Pacitan

Credit Image

Kebudayaan Pacitan

Kebudayaan pacitan adalah salah satu kebudayaan praaksara yang berkembang pada zaman Paleolitikum/zaman batu tua. Kebudayaan ini berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Selain itu, kebudayaan ini berlangsung sekitar 800.000-10.000 tahun yang lalu.

Diketahui, awal kebudayaan pacitan ditemukan oleh seorang peneliti berkebangsaan Belanda yaitu G.H.R. Von Koenigswald pada tahun 1935 di Sungai Baksoka, dekat Punung, Kabupaten Pacitan. 

Disamping itu, menurut beberapa penelitian bahwa pendukung kebudayaan pacitan adalah manusia praaksara jenis Pithecanthropus Erectus. Manusia purba ini diperkirakan menghuni lapisan tengah pleistosen.

Anda perlu tahu bahwa kebudayaan pacitan ditandai oleh alat-alat batu yang masih kasar dan sederhana, diantaranya: 

  • Kapak genggam: Salah satu hasil kebudayaan zaman paleolitikum yang ditemukan di daerah Pacitan, Jawa Timur. Kapak ini dibuat dari batu gamping yang dipahat atau diserpih sehingga berbentuk lonjong dan meruncing di salah satu ujungnya. 

Biasanya kapak genggam digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menumbuk biji-bijian, membuat serat-serat dari pepohonan, membunuh binatang buruan, dan sebagai senjata menyerang lawannya. 

  • Kapak perimbas: Jenis alat batu yang dibuat oleh manusia praaksara pada zaman paleolitikum. Kapak ini memiliki bentuk yang kasar dan tajam pada satu sisi, biasanya digunakan untuk merimbas kayu, menusuk binatang, atau menggali tanah. Kapak perimbas diduga berkembang pada akhir pleistosen tengah hingga awal Holosen. 
  • Kapak penetak: Alat batu yang dibuat oleh manusia purba pada zaman paleolitikum. Kapak ini memiliki bentuk seperti setrika dengan salah satu sisi yang tajam. Kapak penetak memiliki fungsi untuk memecah tulang, menggali tanah, atau menusuk binatang. 

Selain itu, kebudayaan ini juga dikenal dengan teknik pembuatan alat-alat batunya yang dibuat dengan teknik pecking dan grinding. Disisi lain, secara umum berbagai alat batu yang ditemukan pada kebudayaan pacitan tersebut memiliki beberapa fungsi, yaitu:

  • Alat untuk berburu.
  • Menggali tanah.
  • Menusuk daging binatang. 
  • Mengumpulkan makanan.

Diketahui bahwa Kebudayaan Pacitan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan Timor. Selain itu, kebudayaan pacitan juga ditemukan di negara Malaysia dan Myanmar.

Kebudayaan Ngandong

Gambar Kebudayaan Ngandong
Gambar Kebudayaan Ngandong

Credit Image

Kebudayaan ngandong adalah kebudayaan yang berkembang pada zaman paleolitikum di Indonesia. Kebudayaan ngandong diperkirakan berlangsung antara 100.000 hingga 40.000 tahun yang lalu.

Diketahui kebudayaan ini dinamakan berdasarkan situs Ngandong di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Hal ini disesuaikan dengan tempat ditemukannya fosil manusia purba yang disebut Homo erectus ngandongensis. 

Anda perlu tahu bahwa ciri khas kebudayaan ngandong adalah alat-alat tulangnya yang dibuat dengan teknik levallois, yaitu teknik memecah tulang/batu dengan cara menempelkan tulang/batu utama pada permukaan datar dan memukulnya dengan tulang/batu lain untuk menghasilkan serpihan-serpihan yang rata dan tajam. 

Berikut ini adalah beberapa benda/bentuk peninggalan kebudayaan ngandong yang berhasil ditemukan, diantaranya:

  • Alat serpih: Alat yang terbuat dari batu kalsedon yang dipukul-pukul sehingga menghasilkan serpihan-serpihan yang tajam. Kegunaan alat ini yaitu untuk berbagai keperluan, seperti memotong, menusuk, atau mengorek. 
  • Duri tulang ikan: Salah satu jenis alat yang digunakan oleh manusia purba pendukung kebudayaan ngandong di zaman paleolitikum. Duri tulang ikan yang ditemukan di situs ngandong berasal dari duri ikan pari yang diruncingkan dan digunakan sebagai alat tusuk atau belati. 
  • Tulang binatang dan tanduk rusa: Bahan yang digunakan oleh manusia purba pendukung kebudayaan ngandong untuk membuat alat-alat pada zaman paleolitikum. Pemilihan tulang binatang dan tanduk rusa karena mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan ketajaman dan kekuatan yang baik.

Disamping itu, tulang binatang dan tanduk rusa dapat digunakan untuk membuat alat-alat seperti pisau, tombak, dan alat serpih (flakes). Alat-alat ini digunakan untuk berburu, menguliti, dan memotong daging hewan. .

Selain itu, perlu Anda tahu bahwa kebudayaan ngandong juga dikenal dengan praktik penguburan jenazah yang menunjukkan adanya kepercayaan terhadap kehidupan setelah mati.

Perbedaan Kebudayaan Pacitan dan Ngandong

Saat Anda membandingkan/membedakan kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong yang muncul pada zaman paleolitikum, maka Anda akan merasakan bagaimana manusia purba mampu beradaptasi, berinovasi, dan membangun identitasnya melalui letak geografis, alat-alat yang digunakan, teknik pembuatan, serta jenis manusia purba yang menciptakan warisan tak tergantikan. 

Selengkapnya perbedaan antara kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong dibawah ini. 

Letak geografis

Kebudayaan pacitan ditemukan di wilayah Pacitan, Jawa Timur. Sementara, kebudayaan ngandong ditemukan di Ngandong yang lokasinya berdekatan dengan Solo, Jawa Tengah. 

Meskipun terpisah secara geografis, Anda perlu tahu bahwa kedua kebudayaan ini memberikan gambaran tentang cara hidup dan adaptasi manusia purba di dua lokasi yang berbeda namun tetap menghubungkan akar peradaban manusia purba.

Waktu Berlangsungnya

Kebudayaan pacitan berkembang pada lapisan tengah pleistosen. Kebudayaan ini diperkirakan berlangsung sekitar 500.000 - 100.000 tahun yang lalu. 

Sementara, kebudayaan ngandong berkembang pada lapisan atas pleistosen. Kebudayaan ini diperkirakan berlangsung sekitar 50.000 - 10.000 tahun yang lalu. 

Peninggalan/peralatan temuan

Dalam kebudayaan pacitan, beberapa contoh peninggalan/peralatan yang dijumpainya, seperti kapak genggam, kapak perimbas, dan kapak penetak. Sementara itu, peralatan yang ditemukan pada kebudayaan ngandong, seperti duri ikan, alat serpih/flakes, dan tanduk rusa. 

Perlu Anda tahu bahwa variasi peralatan ini tidak hanya menjadi alat bantu sehari-harinya, tetapi juga dapat menjadi cerminan kemahiran dan kecerdasan manusia purba dalam menghadapi lingkungan sekitar.

Disamping itu, peralatan temuan atau hasil kebudayaan ngandong lebih muda dari kebudayaan pacitan. Hal ini menggambarkan perkembangan dan evolusi kebudayaan manusia purba selama zaman paleolitikum.

Selain itu, peralatan temuan kebudayaan ngandong memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan kebudayaan pacitan karena teknologi/teknik dan cara berpikirnya jauh lebih berkembang dibandingkan sebelumnya.

Teknik pembuatan alat

Kebudayaan pacitan mengandalkan teknik pecking dan grinding dalam proses pembuatan alat-alatnya. 

Secara pengertian, teknik pecking adalah suatu teknik membenturkan dua batu sehingga menghasilkan pecahan-pecahan yang menyerupai kapak, penetak, atau serpih. Sedangkan, teknik grinding adalah teknik menggosokkan batu pada permukaan yang kasar untuk mempertajam ujungnya

Di sisi lain, kebudayaan ngandong menggunakan teknik levallois yang terbilang lebih maju dan kompleks. Diketahui, penggunaan teknik-teknik ini merefleksikan keahlian berpikir dan adaptasi teknologi oleh manusia purba dalam mengolah bahan mentah menjadi alat-alat yang bermanfaat.

Jenis manusia purba

Ketika Anda menjelajahi sejarah manusia purba, maka Anda akan mengetahui bahwa kebudayaan pacitan didukung oleh keberadaan manusia purba jenis pithecanthropus erectus. 

Sementara kebudayaan ngandong akan membawa Anda pada penemuan jenis manusia purba lain, yaitu homo wajakensis dan homo soloensis. 

Perlu Anda tahu, perbedaan jenis manusia purba ini menyoroti atas keanekaragaman evolusi manusia dan memberi Anda pandangan tentang kerumitan sejarah manusia purba di dua wilayah tersebut.

Kesimpulan

Hasil kebudayaan zaman paleolitikum adalah suatu hasil karya manusia purba yang hidup pada zaman paleolitikum. 

Diketahui bahwa hasil kebudayaan zaman ini terdiri dari kebudayaan pacitan dan ngandong yang mencakup beragam artefak, alat-alat batu yang sederhana, dan fosil-fosil manusia purba.

Dari dua kebudayaan ini, Anda akan menemukan berbagai benda peninggalan, seperti kapak genggam, alat serpih, hingga duri ikan. Diketahui juga bahwa peralatan-peralatan ini digunakan oleh manusia purba dalam berburu, mengumpulkan makanan, dan mempertahankan diri dari binatang buas.

Selain itu, kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong adalah dua kebudayaan yang berbeda. Perbedaan kedua kebudayaan tersebut terletak pada letak geografis, waktu berlangsungnya, peralatan temuan, teknik pembuatan alat dan jenis manusia purba.

Dengan memahami dua kebudayaan ini, Anda dapat lebih mengetahui perjalanan panjang manusia purba dalam bertahan hidup dan berevolusi.

Terimakasih telah membaca dan berkunjung