Peninggalan Zaman Mesolitikum Beserta Fungsinya & Gambar

Peninggalan zaman mesolitikum beserta fungsinya & gambarnya secara lengkap seperti fungsi & gambar abris sous roche, kjokkenmoddinger, kebudayaan toala dll.

Setiap zaman memiliki perkembangannya sendiri – sendiri. Setiap zaman pula meninggalkan berbagai peninggalan yang dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Bahkan, perkembangan benda – benda peninggalan zaman dahulu dapat dimanfaatkan untuk perkembangan zaman sekarang.

Perkembangan benda – benda peninggalan tidak pernah berhenti begitu saja. Manusia selalu menguprage dan menciptakan benda yang baru untuk membantu menjalankan aktivitas sehari – harinya.

Perkembangan zaman semakin maju dan semakin terdepan. Teknologi – teknologi muktahir selalu tercipta. Padahal semuanya berawal dari batu, akan tetapi sekarang kita dapat melihatnya. Begitu pesatnya perkembangan zaman sekarang.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang peninggalan zaman mesolitikum dan fungsinya yang disertai dengan gambar. Sebelumnya kita telah membahas mengenai peninggalan zaman paleolitikum beserta fungsinya. Selengkapnya mengenai materi peninggalan zaman mesolithikum dan fungsinya dapat dilihat dibawah ini. Dan jangan lupa juga untuk membaca artikel lainnya hanya di Blog Pelajaran Sekolah.

Selamat Membaca!!!

Benda Peninggalan Zaman Mesolithikum Dan Fungsinya

Zaman mesolitikum adalah salah satu zaman batu setelah zaman batu tua atau paleolitikum. Perkembangan pada zaman mesolitikum atau zaman batu tengah atau madya jauh lebih baik dibanding zaman batu sebelumnya. Lantas, apa saja alat alat peninggalan zaman mesolithikum dan fungsinya tersebut?

Berikut dibawah ini beberapa peninggalan zaman mesolitikum beserta gambarnya dan fungsinya secara lengkap.

Baca Juga: Pembagian Zaman Praaksara Di Indonesia & Pengertian

Abris Sous Roche Pada Zaman Mesolitikum

Benda peninggalan masa praaksara di Indonesia dari zaman mesolitikum yang pertama adalah abris sous roche.

Gambar Abris Sous Roche Pada Masa Mesolitikum
Gambar Abris Sous Roche Pada Masa Mesolitikum


Abris sous roche adalah gua yang terdapat didaerah pantai yang terdapat karang dan berbentuk ceruk. Sehingga, dengan bentuk seperti itu dapat digunakan oleh manusia purba untuk tempat tinggalnya. Berkembangnya abris sous roche pada zaman mesolitikum.

Abris sous roche ditemukan di daerah Goa Lawu, Ponorogo, Jawa Timur. Dimana Abris sous roche ditemukan oleh Van Stein Callenfels pada tahun 1928-1931. Selain itu, ditemukan juga didaerah Goa Leang Pattae, Lamancong, Sulawesi Selatan.  

Abris sous roche merupakan peninggalan zaman mesolitikum yang penting. Hal ini karena abris sous roche berfungsi sebagai tempat tinggal manusia purba pada saat itu. Sehingga, sangat penting sebagai penelitian lanjutan para ilmuwan dalam mengungkap kehidupan pada saat itu.

Baca Juga: Kebudayaan Kjokkenmoddinger Dan Abris Sous di Zaman Mesolitikum

Kjokkenmoddinger Zaman Mesolitikum

Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark yang terdiri dari dua kata yaitu kjokken dan modding. Dimana kjokken yang artinya dapur dan modding yang berarti sampah. Jadi, kjokkenmoddinger yang artinya adalah kumpulan dari dapur sampah sejak zaman mesolitikum.

Kjokkenmoddinger adalah suatu bukit yang disebabkan akibat dari tumpukan sampah kerang laut yang terkumpul menjadi satu. Berkembangnya kjokkenmoddinger pada zaman mesolitikum. Kjokkenmoddinger fungsinya sebagai tempat pembuangan sisa makanan berupa kerang dan siput.

Gambar Kjokkenmoddinger Zaman Mesolitikum
Gambar Kjokkenmoddinger Zaman Mesolitikum


Kjokkenmoddinger di Indonesia ditemukan didaerah disepanjang pantai timur pulau sumatera. Kjokkenmoddinger menujukan bahwa manusia purba pada saat itu telah berburu dan makan makanan laut tidak hanya hewan darat saja.

Kjokkenmoddinger peninggalan zaman mesolitikum yang berbarengan juga dengan peninggalan abris sous roche. Keduanya memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Dimana kjokkenmoddinger (sampah dapur) adalah tempat pembuangan sampah sisa kerang dari manusia purba. Sedangkan abris sous roche adalah gua – gua yang kebanyakan terdapat didaerah tepi pantai. Hal ini berarti beberapa kelompok manusia purba ada juga yang tinggal di sekitar laut.

Kebudayaan Tulang Sampung (Sampung Bone Culture)

Kebudayaan sampung bone culture adalah peninggalan dari manusia praaksara berupa tulang – tulang. Istilah sampung bone culture ditunjukan untuk alat – alat yang terbuat dari tulang – tulang pada saat itu. Sampung bone culture berasal dari zaman mesolitikum.

Gambar Kebudayaan Tulang Sampung
Gambar Kebudayaan Tulang Sampung


Kebudayaan sampung bone culture terletak di Goa Lawu dekat Sampung, Ponorogo dan Madiun, Jawa Timur. Kebudayaan sampung bone culture ditemukan oleh van Stein Callenfels pada tahun 1928-1931. Dimana penemuan ini bersamaan dengan penemuan abris sous roche.

Sampung bone culture berfungsi untuk membantu kegiatan dan aktifitas manusia purba pada saat itu dalam mengumpulkan, mencari dan berburu makanan serta hewan. Selain itu, fungsi sampung bone culture kemungkinan adalah untuk berburu dan membantu dalam membuka dan memakan kerang laut dan siput.

Baca Juga: Peninggalan Zaman Megalitikum Dan Fungsinya

Kebudayaan Bacson Hoabinh

Salah satu benda peninggalan masa praaksara di Indonesia yang terkenal adalah kebudayaan bacson hoabinh.

Gambar Kebudayaan Bacson Hoabinh
Gambar Kebudayaan Bacson Hoabinh


Kebudayaan bacson hoabinh adalah suatu kebudayaan yang ditemukan didalam gua – gua dan bukit – bukit kerang. Kebudayaan bacson hoabinh ditemukan di gua-gua. Tepatnya kebudayaan bacson hoabinh ditemukan di daerah pulau sumatera. Sehingga, tidak hanya di negara lain, akan tetapi kebudayaan bacson hoabinh di Indonesia juga ada.

Kebudayaan bacson hoabinh berasal dari tahun sekitar 10.000 sampai 4000 tahun yang lalu. Dimana kebudayaan bacson hoabinh merupakan peradaban manusia purba di lembah sungai Mekong, Vietnam dan tersebar di seluruh Asia tenggara. Dimana pusat persebarannya berawal dari Vietnam sebelum tersebar ke Indonesia.

Pipisan Zaman Mesolitikum

Pipisan adalah suatu alat yang terbuat dari batu yang digepengkan sehingga alat tersebut dapat digunakan untuk menghaluskan makanan dan sebagainya. Pipisan ditemukan di dekat kjokkenmoddinger bersamaan dengan peralatan yang lainnya yang tersebar diberbagai daerah.

Gambar Pipisan Zaman Mesolitikum
Gambar Pipisan Zaman Mesolitikum


Daerah penyebaran pipisan ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Flores, Kalimantan, dan Sulawesi. Sehingga, berkembang pipisan ditemukan pada zaman mesolithikum. Pipisan batu dapat ditemukan didaerah yang biasanya ditemukan juga adanya abris sous roche.

Pipisan berfungsi untuk menghaluskan berbagai biji – bijian dan tumbuhan. Selain itu, pipisan berguna untuk menghaluskan oksida besi yang digunakan sebagai zat perwarna.

Baca Juga: Ciri Ciri Zaman Mesolitikum Dan Hasil Kebudayaannya

Kapak Pendek Pada Zaman Mesolitikum

Kapak pendek adalah kapak yang berbentuk setengah lingkaran batu. Kapak pendek disebut juga hache courte. Kapak pendek peninggalan zaman mesolitikum. Kapak pendek termasuk hasil kebudayaan dari zaman mesolitikum yaitu kebudayaan abris sous roche. Dimana banyak ditemukan didalam gua alat – alat dari batu yang digunakan untuk mencari makanan.

Gambar Kapak Pendek Pada Zaman Mesolitikum
Gambar Kapak Pendek Pada Zaman Mesolitikum


Kapak pendek berasal dari zaman mesolitikum yang tersebar hampir seluruh wilayah asia tenggara. Sehingga, kita akan tahu bahwasannya tempat asal muasal kapak pendek berasal dari ras Papua melanosoide di teluk Tonkin, Vietnam. Akan tetapi, persebarannya ini meluas hingga ke Indonesia. Sehingga, sama seperti penemuan – penemuan sebelumnya, kapak pendek ditemukan di sepanjang pantai timur pulau sumatera.

Kapak pendek (hache courte) memiliki berbagai fungsi yang dapat digunakan oleh manusia purba pada saat itu. Kapak pendek berfungsi untuk untuk membelah kayu – kayu dan menggali umbi – umbian yang terdapat didalam tanah. Selain itu, fungsi kapak pendek pada zaman mesolitikum adalah memotong hasil buruan hewan buruan dan keperluan lainnya seperti memotong motong. 

Kebudayaan Toala Pada Zaman Mesolitikum

Mungkin kebudayaan ini jarang terdengar, akan tetapi merupakan salah satu benda peninggalan masa praaksara di Indonesia yang berasal dari zaman mesolitikum.

Kebudayaan toala adalah berbagai macam alat – alat yang terbuat dari batu – batu. Kebudayaan toala disebut juga dengan flake culture dan blade. Berkembangnya kebudayaan toala pada zaman mesolitikum.

Gambar Kebudayaan Toala Pada Zaman Mesolitikum
Gambar Kebudayaan Toala Pada Zaman Mesolitikum


Kebudayaan toala ditemukan di daerah Lumacong, Sulawesi Selatan. Selain itu, kebudayaan toala terdapat di daerah Maros, Bone, dan Bantaeng di Sulawesi Selatan serta daerah Pulau Timor, Flores, dan Roti di Nusa Tenggara Timur. Kebudayaan toala ditemukan oleh seorang arkeolog bernama Alfred Buhler.

Baca Juga: Pembagian Zaman Praaksara Berdasarkan Arkeologi

Kebudayaan toala (flake culture) memiliki berbagai fungsi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat pada saat itu. Fungsi Kebudayaan Toala adalah sebagai penusuk, mengupas makanan, dan mengumpulkan buah – buahan, menggali umbi – umbian yang berada didalam tanah, dan menangkap ikan.

Nah, itulah materi mengenai peninggalan zaman mesolitikum dan gambar peninggalan zaman mesolitikum dan fungsinya tersebut. Semoga dapat menambah ilmu sobat semua.

Terimakasih Telah Membaca Dan Berkunjung