Homo Wajakensis - Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum

Homo wajakensis merupakan salah satu manusia pendukung pada zaman paleolitikum selain meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas secara lengkap mengenai homo wajakensis seperti ciri - ciri, penemu, fosil dan sebagainya serta dilengkapi juga dengan sedikit pembahasan mengenai meganthropus paleojavanicus, homo soloensis dan Pithecanthropus Erectus.

Selamat Membaca!!!

Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum

Sebelum kita membahas lebih detail mengenai homo wajakensis, ada yang perlu anda tahu sob. Bahwasannya homo wajakensis merupakan salah satu dari 4 manusia pendukung zaman paleolitikum. Kita akan membahas sedikit terlebih dahulu mengenai ketiga manusia pendukung zaman paleolitikum ya, biar sedikit menambah wawasan kalian semua.

Baca Juga: Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum - Materi Lengkap

Meganthropus Palaeojavanicus

Meganthropus Paleojavanicus merupakan manusia purba yang pernah hidup di Indonesia. Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari 4 gabungan kata yaitu sebagai berikut.

  • Mega artinya besar.
  • Anthropus artinya manusia.
  • Paleo artinya tua
  • Javanicus artinya Jawa
Gambar Meganthropus Palaeojavanicus
Gambar Meganthropus Palaeojavanicus

Jadi, Meganthropus Palaeojavanicus artinya manusia besar dari jawa yang berasal dari zaman batu tua atau zaman paleolitikum dan diperkirakan hidup sekitar 1 sampai 2 juta tahun yang lalu. Meganthropus Paleojavanicus disebut juga dengan manusia dari jawa.

Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936. Berikut adalah ciri ciri Meganthropus Palaeojavanicus yaitu:

  • Memiliki tubuh yang kekar dan besar.
  • Memiliki rahang dan geraham yang besar dan kuat.
  • Memiliki postur tubuh setinggi 250 cm.
  • Memiliki volume otak sekitar 900 cc.
  • Memiliki postur tubuh yang tegap

Homo Soloensis

Homo soloensis merupakan salah satu jenis manusia purba dari jenis homo yang pernah hidup di Indonesia. Fosil Homo Soloensis ditemukan di sekitar daerah bengawan solo. Penemu dari fosil tersebut adalah tim peneliti yaitu Ter Haar, Oppenoorth, dan G.H.R von Koenigswald pada tahun sekitar 1931 dan 1933. Homo Soloensis disebut juga dengan manusia dari solo atau solo man.

Gambar Homo Soloensis
Gambar Homo Soloensis

  • Berikut ini adalah ciri ciri homo soloensis yaitu:
  • Memiliki postur tubuh setinggi 130 cm sampai 210 cm.
  • Memiliki volume otak sekitar 1013 cc sampai 1251 cc.
  • Dapat berjalan secara tegak dan lebih sempurna.

Tonton juga video mengenai homo soloensis dibawah ini.


Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus Erectus adalah manusia purba yang hidup yang pernah hidup di Indonesia tepatnya di daerah Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Pithecanthropus Erectus berasal dari bahasa yunani dan latin yang artinya manusia kera yang dapat berdiri. Penemu fosil Pithecanthropus Erectus adalah Eugene Dubois dan G.H.R von Koenigswald. Pithecanthropus Erectus disebut juga dengan manusia dari Jawa.

Gambar Pithecanthropus Erectus
Gambar Pithecanthropus Erectus


Berikut ciri ciri Pithecanthropus Erectus yaitu:

  • Dapat berjalan dengan tegak.
  • Memiliki volume otak sekitar 900 cc.
  • Memiliki tinggi tubuh sekitar 160 cm sampai 180 cm.
  • Memiliki alat pengunyah yang kuat dan besar.

Bagaimana sob? sudah paham, pastinya kan. Itulah 3 jenis dari 4 manusia pendukung zaman paleolitikum. Sekarang kita akan membahas jauh lebih lengkap mengenai Homo Wajakensis.

Homo Wajakensis

Pengertian Manusia Wajak - Homo wajakensis merupakan manusia purba yang pernah hidup di Indonesia. Homo wajakensis disejajarkan dengan perkembangannya dengan manusia modern awal dari akhir masa pleistosen. ia diperkirakan hidup sekitar 40.000 sampai 25.000 tahun yang lalu. Homo wajakensis disebut juga dengan Manusia Wajak.

Gambar Homo Wajakensis
Gambar Homo Wajakensis


Klasifikasi Ilmiah

Berikut adalah klasifikasi ilmiah homo wajakensis yaitu:

  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Kelas : Mamalia
  • Ordo : Primata
  • Famili : Hominidae
  • Genus : Homo
  • Spesies : Homo Sapiens
  • Subspesies : Homo wajakensis

Penemuan Fosil

Sejarah manusia wajakensis - Penemuan fosil homo wajakensis pertama kali ditemukan oleh van Rietschoten pada tahun 1889 yang berupa tengkorak, fragmen rahang bawah, dan beberapa ruas tulang leher di Lereng Pegunungan Karst, Barat Laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa Timur.

Baca Juga: Kebudayaan Ngandong Zaman Paleolitikum - Lengkap

Gambar Van Rietschoten
Gambar Van Rietschoten

Sedangkan penemuan kedua, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 ditempat yang sama pada penemuan pertama. Fosil kedua yang ditemukan berupa tengkorak, rahang bagian atas dan bawah, tulang paha dan tulang kering.

Gambar Eugene Dubois
Gambar Eugene Dubois

Penemuan fosil Homo Wajakensis menunjukan bahwasannya sekitar 40.000 tahun yang lalu, Indonesia telah ditempati oleh. Diperkirakan dari homo wajakensis inilah subras melayu Indonesia dan melakukan evolusi menjadi ras Austromelanesoid yang sekarang.

Ciri Ciri Manusia Wajak

Untuk membedakan antara jenis homo yang satu dan yang lainnya maka dibutuhkan ciri - ciri untuk membedakannya. Berikut ini adalah ciri ciri manusia wajak atau homo wajakensis yaitu:

Pada fosil laki laki yang ditemukan bahwasannya manusia wajak memiliki ciri - ciri sebagai berikut ini.

  • Mempunyai postur tubuh tinggi sekitar 173 cm.
  • Memiliki perlekatan otot yang nyata.
  • Memiliki langit - langit yang dalam.
  • Memiliki rahang dan gigi yang kuat dan besar.
  • Bertubuh tinggi.

Pada fosil perempuan yang ditemukannya memiliki ciri - ciri sebagai berikut ini.

  • Memiliki volume otak sekitar 1630 cc.
  • Memiliki dahi yang agak miring.
  • Diatas matanya terdapat busur kening yang nyata.
  • Memiliki muka yang datar dan lebar
  • Memiliki hidung yang lebar
  • Memiliki mulut yang sedikit menonjol.
  • Bertubuh tinggi.

Selain itu, jika dilihat dari ciri cirinya manusia wajak sudah memakan makanan yang dimasak walaupun masih sangat sederhana dan jika dilihat dari tengkoraknya, manusia wajak memiliki kemiripan dengan tengkorak penduduk suku asli Australia yaitu Suku Aborigin. Fosil dari homo wajakensis juga memiliki kemiripan juga dengan di beberapa daerah yaitu sebagai berikut ini.

  • Manusia Niah di Serawak Malaysia.
  • Manusia Tabon di Palawan, Filipina.
  • Fosil Australoid di Cina Selatan.
  • Australia Selatan.

Menurut Eugene Dubois, bahwasannya manusia wajak merupakan ras Australoid yang bernenek moyang Homo Soloensis dan menurunkan Suku Aborigin ini.

Video Tentang Homo Wajakensis


Itulah penjelasan lengkap mengenai homo wajakensis, semoga dapat menambah pengetahuan sobat ya.....

Terimakasih Telah Membaca Dan Berkunjung