Karya Sastra Kerajaan Kediri Beserta Penulis Dan Isinya

Kitab atau Karya sastra pada masa kerajaan kediri berkembang pesat terutama pada masa pemerintahan raja kameswara pada tahun 1182 – 1185.

Pengertian Kerajaan Kediri adalah kerajaan yang berasal dari pembagian Dinasti Isyana agar tidak terjadi peperangan, tetapi peperangan tetap tidak dapat dihindarkan. Letak kerajaan Kediri berada di Kediri, Jawa Timur dengan peta kekuasaanya mencakup hampir wilayah Provinsi Jawa Timur. Dimana silsilah kerajaan kediri lengkap dimulai dari samarawiaya sampai kertajaya. Sedangkan, pendiri Kerajaan Kediri adalah Airlangga.

Perkembangan keagamaan di Kerajaan Kediri baik. Agama Kerajaan Kediri adalah Hindu yang dianut oleh masyarakatnya. Sedangkan, mata pencaharian kerajaan kediri adalah sebagai pedagang dan bertani. 

Selain itu, perkembangan sastra pada kerajaan kediri ternyata berkembang pesat loh. kerajaan kediri menghasilkan beberapa karya sastra kitab-kitab seperti bharatayuda, kresyana, dan sebagainya. Lantas, seperti apa dan bagaimana perkembangan seni sastra pada masa kerajaan kediri ? 

Pada artikel ini akan dijelaskan perkembangan sastra pada masa kerajaan kediri secara lengkap. Maka dari itu, baca terus artikel Pelajaran Sekolah ini sampai selesai.

Selamat Membaca!!!

Karya Sastra Kerajaan Kediri Dan Pengarangnya Serta Isinya


Bagaimana perkembangan seni sastra di kerajaan kediri?

Kerajaan Kediri adalah salah satu kerajaan hindu di Indonesia. Perkembangan seni sastra di kerajaan kediri ternyata cukup berkembang pesat. Apalagi pada masa pemerintahan raja kerajaan kediri yang bernama kameswara pada tahun 1182 – 1185. Karya sastra Kerajaan kediri dapat dijadikan sebagai sumber sejarah kerajaan kediri.

Gambar Kerajaan Kediri
Gambar Kerajaan Kediri

Salah satu contohnya adalah karya sastra kitab lubdaka dan bharatayuda merupakan peninggalan dari kerajaan Kediri. Selain itu, Kerajaan Kediri menghasilkan beberapa karya sastra kitab kitab seperti kresyana, smaradahana, dan sebagainya. 


Nah, keempat itulah yang disebutkan karya sastra kerajaan kediri. Mengenai penjelasan tentang karya sastra atau kitab peninggalan kerajaan kediri dibawah ini secara lengkap.

Karya Sastra Peninggalan Kerajaan Kediri Penjelasannya


Seperti yang ditulis sebelumnya, peninggalan sejarah Kerajaan Kediri salah satunya contohnya hasil karya sastra kediri yang dapat menjadi acuan dalam sumber Kerajaan Kediri. Dibawah ini disebutkan karya sastra peninggalan kerajaan kediri dan pengarangnya serta isinya juga, sehingga sobat akan mengetahui salah satu sumber sejarah dari kerajaan kediri.

Karya Sastra Bharatayudha


Disebutkan karya sastra pada masa kerajaan kediri yang pertama adalah kitab atau karya sastra bharatayudha.

Pengarang Kitab Bharatayudha


Pengarang kitab bharatayudha adalah seorang mpu yang bernama Mpu Sedah pada tahun 1157. Kitab Bharatayudha ditulis pada zaman Raja Kerajaan Kediri yaitu Raja Jayabaya. Kitab Bharayudha ditulis dengan bahasa Jawa Kuno. Lantas, Kitab Bharatayudha menceritakan tentang apa? 

Isi Dari Kitab Bharatayudha


Gambar Kitab Bharatayudha
Gambar Kitab Bharatayudha

Isi kitab bharatayudha adalah menceritakan tentang keluarga pandhawa yang berjumlah 5 orang dengan kurawa yang berjumlah 100 orang selama 18 hari. Tentunya kalian semua tahu bukan mengenai kisah ini? Salah satu kisah yang sangat populer pada waktu itu, bahkan mungkin sampai dengan sekarang.

Menurut banyak ahli sejarah mengenai isi kitab bharatayudha menyatakan bahwasannya kitab tersebut sebenarnya menceritakan mengenai gambaran perang saudara antara panjalu dan daha. Hal ini tertuang pada prasasti ngantang, peperangan tersebut antara kakak beradik yang merebutkan kekuasaan. 

Selanjutnya, dijelaskan mengenai kitab kesnayana sebagai salah satu sumber sejarah kediri yaitu sebagai berikut.


Kitab Kresnayana 


Selanjutnya, disebutkan karya sastra dari kerajaan kediri adalah Kitab Kresnayana. Secara kata, Kresnayana artinya perjalanan kresna. Sebuah perjalanan yang dilakuka oleh kresna ke tempat rukmini yaitu di negeri kundina.

Pengarang Kitab Kresnayana


Kitab kresnayana dikarang oleh Mpu Triguna. Kitab Kresnayana ditulis pada masa pemerintahan raja kerajaan kediri yaitu raja warsajaya pada tahun 1104 Masehi. Lantas, apa isi kitab kresnayana?

Gambar Kitab Kresnayana
Gambar Kitab Kresnayana


Isi Kitab Kresnayana


Isi dari kitab Kresnayana adalah sebagai berikut ini secara singkat dan lengkap.

Ayahanda dewi rukmini yaitu prabu bismaka menjodohkan Dewi Krukmini dengan Suniti yang merupakan raja Negeri Cedi. Namun, Ibunda dari Dewi Krumini yaitu Dewi Pretukirti menolak perjodohan tersebut. Ibu Dewi Pretukirti lebih setuju jika Dewi Krumini dengan Kresna.

Ketika hari perayaan hampir tiba, Suniti dan Jarasanda yang merupakan pamannya datang di Kundina. Hal ini lantas membuat Ibunda dan Dewi Rukmini memberitahukan kepada Kresna agar datang secepatnya ke Kundina dan Dewi Rukmini serta Kresna berhasil melarikan diri.

Mendengar berita tersebut tentunya membuat suniti, jarasanda, dan rukma yang merupakan adik dari rukmini tidak terima. Akhirnya mereka mengejar kresna dan dewi rukmini dengan dibantu para pengawal kerajaan. Selanjutnya, tidak disangka kresna berhasil membunuh semuanya kecuali rukma karena dicegah oleh rukmini. 

Akhirnya, Kresna dan Dewi Rukmini menikah di Dwarawati.

Selanjutnya, kitab kerajaan kediri yang akan dibahas adalah kitab smaradahana.

Kitab Smaradahana


Kitab Smaradahana adalah kitab atau kakawin yang menyampaikan kisah terbakarnya Batara Kamajaya. Kitab Smarahanan adalah karya yang berbentukan kakawin dalam bahasa Jawa Kuno. 

Pengarang Kitab Smaradahana


Kitab Smaradahana ditulis oleh siapa?

Kitab Smaradahana dikarang oleh Mpu Dharmaja. Kitab smaradahana ditulis pada zaman pemerintahan Raja Kameswari. 

Gambar Kita Smaradahana
Gambar Kita Smaradahana

Isi Kitab Smaradahana


Kitab smaradahana berisi tentang pujian kepada dewa dan menyebutkan juga bahwa nama ibukota kerajaannya adalah dahana. Selain itu, kitab smaradahana menceritakan tentang smara dan rati yang menggoda dewa syiwa yang sedang bertapa.

Selanjutnya, karya sastra pada kerajaan kediri adalah kitab Lubdaka.


Kitab Lubdaka


Selanjutnya, disebutkan karya sastra beserta pengarangnya pada masa kerajaan kediri adalah kitab Lubdaka. 

Penulis Kitab Lubdaka


Kitab Lubdaka karangan Mpu Tanakung. 

Isi Kitab Lubdaka


Kitab Lubdaka menceritakan tentang kisah Lubdaka. Lubdaka adalah seorang pemburu yang telah banyak membunuh. Pada suatu hari, Lubdaka melakukan pemujaan istimewa kepada Dewa Siwa. Akhirnya, rohnya yang seharusnya masuk neraka menjadi masuk surga.

Gambar Kitab Lubdaka Kerajaan Kediri
Gambar Kitab Lubdaka Kerajaan Kediri

Terakhir, nama kitab dan pengarang pada masa kerajaan kediri adalah kitab gatotkacasraya.

Kitab Gatotkacasraya


Kitab Gatotkacasraya peninggalan Kerajaan Kediri. 

Pengarang Kitab Gatotkacasraya


Kitab Gatotkacasraya dikarang oleh Mpu Panuluh. Kitab Gatotkacasraya ditulis pada zaman pemerintahan Raja Jayabaya.

Isi Kitab Gatotkacasraya


Kitab Gatotkacasraya berisi tentang perkawinan putra dari Arjuna yaitu Abimanyu dengan Siti Sundhari. Dimana perkawinan tersebut atas bantuan dari Gatutkaca yaitu putra dari Bima.

Nah, itulah karya sastra zaman kediri yang terakhir. Mungkin sebenarnya masih ada banyak lagi mengenai karya sastra di kerajaan kediri. Namun, kami hanya dapat menyampaikan 5 karya sastra pada masa kerajaan kediri yaitu kitab bharatayudha, kitab kresnayana, kitab smaradahana, kitab lubdaka, dan kitab gatotkacasraya. Dimana diantara yang telah disebutkan karya-karya sastra yang ditulis pada masa pemerintahan kameswara juga.

Nah, sampai disini saya dimana semuanya telah disebutkan karya sastra dan pengarangnya pada masa kediri diatas. Jangan lupa untuk mengunjungi juga artikel lainnya hanya di Blog Pelajaran Sekolah.

Terimakasih Telah Membaca Dan Berkunjung