Kebudayaan Zaman Batu Dan Fungsinya Di Indonesia

Anda pastinya sudah mengetahui mengenai apa yang dimaksud dengan zaman batu. Zaman batu adalah suatu zaman yang peralatannya sebagian besar terbuat dari batu. Disebut sebagai zaman batu karena dalam perkembangannya, manusia purba membuat berbagai peralatan untuk kebutuhannya terbuat dari batu. Berbagai peralatan yang terbuat dari batu menjadi salah satu ciri khas dari zaman batu.

Zaman batu dibagi menjadi empat zaman, yaitu zaman paleolitikum, zaman mesolitikum, zaman neolitikum dan zaman megalitikum. Tahukah anda bahwa pada keempat zaman batu tersebut berkembang berbagai kebudayaan yang berbeda-beda. Lantas, apa saja kebudayaan zaman batu di Indonesia?

Dibawah ini Blog Pelajaran Sekolah membahas mengenai kebudayaan zaman batu dan fungsinya di Indonesia secara lengkap.

Pengertian Kebudayaan Zaman Batu

Apa yang dimaksud dengan kebudayaan batu?

Kebudayaan zaman batu adalah suatu kebudayaan yang berkembang pada masa zaman batu. Hal ini berdasarkan berbagai penemuan peralatan yang digunakan oleh manusia purba pada waktu itu. Dimana waktu itu penggunaan peralatan yang terbuat dari batu sangat banyak dan sebagai kecilnya terbuat dari tulang.

Gambar Ini Menunjukan Hasil Kebudayaan Prasejarah Zaman Batu
Gambar Kebudayaan Zaman Batu

Kebudayaan Zaman Batu

Beberapa kebudayaan zaman batu yang berkembang pada zaman batu adalah sebagai berikut.

Kebudayaan pacitan zaman paleolitikum

Pertama, kebudayaan zaman batu adalah kebudayaan pacitan.

Kebudayaan pacitan adalah salah satu kebudayaan Indonesia zaman batu tua. Dimana zaman kebudayaan batu tua disebut juga kebudayaan paleolitikum. Kebudayaan pacitan pada kebudayaan zaman batu tua diperkirakan dari makhluk Pithectantropus Erectus.

Kebudayaan pacitan berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Kebudayaan pacitan ditemukan berdasarkan hasil penelitian G.H.R. von Koenigswald. Penemuan kebudayaan pacitan di Sungai Baksoka, Punung, Pacitan, Jawa Timur.

Fungsi Kebudayaan Pacitan

Kebudayaan pacitan yang berkembang pada zaman paleolitikum memiliki berbagai fungsi atau kegunaan. Beberapa fungsi kebudayaan pacitan adalah sebagai berikut.

  • Berburu hewan buruan di dalam hutan.
  • Menebang tumbuhan sebagai bahan makanan.
  • Memotong daging hasil dari hewan buruan.

Hasil Kebudayaan Pacitan

Hasil kebudayaan pacitan dapat dikatakan juga dengan hasil kebudayaan zaman batu tua. Hal ini karena kebudayaan pacitan berkembang pada zaman paleolitikum. Salah satu ciri-ciri kebudayaan zaman batu tua atau kebudayaan pacitan adalah peninggalannya masih berbentuk sederhana dan kasar.

Dibawah ini beberapa hasil kebudayaan zaman batu tua yang terdapat di indonesia adalah sebagai berikut.

  • Kapak genggam.
  • Kapak perimbas.

Itulah dijelaskan tentang kebudayaan paleolitikum zaman batu tua pada kebudayaan zaman batu yang pertama. Dimana kebudayaan pacitan merupakan salah satu kebudayaan tertua karena berkembang pada zaman paleolitikum.

Kebudayaan Ngandong Pada Zaman Paleolitikum

Kedua, kebudayaan zaman batu adalah kebudayaan ngandong. Dimana kebudayaan ngandong juga merupakan salah satu kebudayaan zaman batu tua atau paleolitikum. Sehingga, hasil kebudayaan ngandong juga termasuk ke dalam hasil kebudayaan zaman batu tua.

Kebudayaan ngandong adalah suatu kebudayaan yang berkembang pada zaman batu, terutama perkembangan dalam peninggalan peralatan yang terbuat dari tulang. Kebudayaan ngandong ditemukan oleh Ter Haar pada tahun 1931. Kebudayaan ngandong ditemukan di provinsi Jawa Tengah, tepatnya daerah Ngandong, Kabupaten Blora.

Fungsi Kebudayaan Ngandong

Sama halnya dengan kebudayaan pacitan, kegunaan kebudayaan ngandong tak kalah banyaknya. Hal ini karena hasil kebudayaan ngandong tersebut dimanfaatkan oleh manusia purba untuk membantu kegiatan sehari-harinya. Dibawah ini beberapa fungsi hasil kebudayaan ngandong adalah sebagai berikut.

  • Memotong daging hasil hewan buruan didalam hutan.
  • Memotong tumbuh-tumbuhan.
  • Menggali umbi umbian didalam tanah.

Hasil Kebudayaan Ngandong

Hasil kebudayaan ngandong juga termasuk ke dalam hasil kebudayaan zaman batu tua karena berkembang pada zaman paleolitikum atau zaman batu tua. Dibawah ini beberapa hasil kebudayaan ngandong adalah sebagai berikut.

  • Flakes atau alat-alat serpih.
  • Belati.
  • Tanduk Rusa.

Itulah mengenai kebudayaan ngandong yang berkembang pada zaman batu. Namun, tahukah anda mengapa perkembangan kebudayaan zaman batu tua berlangsung sangat lambat? Hal ini karena keadaan alam pada saat itu masih belum stabil dan sangat liar. Sehingga, perkembangan kebudayaan zamn batu tua seperti kebudayaan pacitan dan ngandong masih sangat terbatas dan lambat.

Selengkapnya di Kebudayaan Pacitan Dan Ngandong

Gambar Hasil Kebudayaan Zaman Batu Tua
Gambar Hasil Kebudayaan Zaman Batu Tua

Kebudayaan Kjokkenmoddinger

Ketiga, kebudayaan zaman batu adalah kebudayaan kjokkenmoddinger.

Kebudayaan kjokkenmoddinger adalah kebudayaan yang berkembang pada zaman mesolitikum. Kebudayaan kjokkenmoddinger dikenal dengan kebudayaan sampah dapur. Kebudayaan kjokkenmoddinger banyak ditemukan pada masa mesolitikum yang menunjukkan adanya bukti manusia purba sudah mengonsumsi kerang dan siput. Kebudayaan kjokkenmoddinger ditemukan disepanjang pantai timur Sumatera.

Fungsi Kebudayaan Kjokkenmoddinger

Kebudayaan kjokkenmoddinger fungsinya sebagai tempat pembuangan akhir atau sampah berupa kulit kerang dan siput yang telah dikonsumsi.

Hasil Kebudayaan Kjokkenmoddinger

Hasil kebudayaan kjokkenmoddinger termasuk juga ke dalam hasil kebudayaan zaman mesolitikum. Hal ini karena kebudayaan kjokkenmoddinger berkembang pada zaman mesolitikum atau batu tengah. Beberapa hasil kebudayaan kjokkenmoddinger atau hasil kebudayaan zaman batu tengah di bawah ini antara lain sebagai berikut.

  • Kapak genggam sumatera.

Dimana kapak tersebut ditemukan disekitar kebudayaan kjokkenmoddinger. Diperkirakan fungsi kapak pendek dan kapak genggam sumatera adalah untuk membuka kerang dan siput dari cangkangnya.

Kebudayaan Abris Sous Roche

Keempat, kebudayaan zaman batu adalah kebudayaan abris sous roche.

Kebudayaan abris sous roche adalah bukti bahwa manusia purba telah tinggal didalam gua gua yang dijadikan tempat tinggalnya secara sementara. Kebudayaan abris sous roche banyak ditemukan di Besuki, Bojonegoro, timor, rote dan Sulawesi Selatan. Kebudayaan abris sous roche ditemukan oleh Van Stein Callenfels.

Fungsi Kebudayaan Abris Sous Roche

Tentunya fungsi kebudayaan abris sous roche sudah sangat jelas yaitu sebagai tempat tinggal manusia purba. Dimana tempat tinggal tersebut dapat dijadikan sebagai tempat berlindung dari badai, serangan hewan buas, dan sebagainya.

Hasil Kebudayaan Abris Sous Roche

Sama halnya dengan kebudayaan kjokkenmoddinger, hasil kebudayaan abris sous roche termasuk juga ke dalam hasil kebudayaan zaman batu madya atau tengah. Beberapa hasil kebudayaan abris sous roche adalah sebagai berikut.

  • Kapak pendek.
  • Kapak penetak.
  • Peralatan dari tulang.
  • Ujung panah

Hasil kebudayaan abris sous roche tersebut diperkirakan berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri, berburu ikan, berburu hewan buruan didalam hutan, menggali umbi umbian didalam tanah, dan sebagainya. Dimana hasil kebudayaan abris sous roche tersebut ditemukan di dalam gua tempat tinggalnya manusia purba tersebut.

Kebudayaan Neolitikum

Kelima, kebudayaan zaman batu adalah kebudayaan neolitikum.

Kebudayaan neolitikum adalah salah satu fase kebudayaan zaman batu yang telah berkembang dengan cepat.  Kebudayaan neolitikum disebut juga kebudayaan zaman batu muda. Perkembangan kebudayaan pada zaman neolitikum sangat pesat dibandingkan sebelumnya. Dimana perubahan dan perkembangan kebudayaan neolitikum terlihat dengan jelas pada peralihan peralatan dari food gathering menjadi food producing.

Fungsi Kebudayaan Neolitikum

Fungsi kebudayaan neolitikum sudah berbeda dibandingkan zaman-zaman sebelumnya. Hal ini karena pada kebudayaan neolitikum, manusia purba telah beralih dari food gathering menjadi food producing. Sehingga, peralatan-peralatan yang digunakan oleh manusia purba pada kebudayaan neolitikum lebih difokuskan ke arah food producing.

Beberapa fungsi kebudayaan neolitikum adalah sebagai berikut.

  • Mencangkul untuk mengolah lahan pertanian.
  • Memotong kayu-kayu pohon untuk membangun rumah-rumah.

Hasil Kebudayaan Neolitikum

Hasil kebudayaan neolitikum sangatlah bervariasi dan berbeda dibandingkan zaman sebelumnya juga. Beberapa hasil kebudayaan pada zaman neolitikum berupa alat dari batu adalah sebagai berikut.

  • Beliung.
  • Pacul.
  • Kapak lonjong.
  • Kapak persegi.

Selain itu, hasil kebudayaan neolitikum yaitu perahu, pakaian dari kulit hewan, gerabah, dan sebagainya.

Kebudayaan Megalitikum

Terakhir, kebudayaan zaman batu adalah kebudayaan megalitikum.

Kebudayaan megalitikum adalah kebudayaan yang berkembang jauh lebih pesat dibandingkan zaman neolitikum. Hal ini terlihat dari berbagai peninggalan kebudayaan megalitikum yang terbuat dari batu-batu besar. Maka dari itu, kebudayaan megalitikum disebut juga kebudayaan batu besar. Pada kebudayaan megalitikum, manusia purba sudah lebih mengenal kepercayaan dan lebih religius.

Fungsi kebudayaan Megalitikum

Beberapa fungsi kebudayaan megalitikum adalah sebagai berikut.

  • Sarana penghubung terhadap roh-roh nenek moyang.
  • Tempat penyajian.
  • Sarana pemujaan.
  • Sarana penguburan.
Gambar Hasil Kebudayaan Zaman Megalitikum
Gambar Hasil Kebudayaan Zaman Megalitikum

Hasil Kebudayaan Megalitikum

Dibawah ini 7 hasil budaya zaman megalitikum adalah sebagai berikut.

  • Menhir.
  • Dolmen.
  • Sarkofagus.
  • Kubur batu.
  • Punden berundak.
  • Waruga.
  • Arca.

Nah, itulah materi mengenai kebudayaan zaman batu dan fungsinya secara lengkap yang disertai juga dengan apa saja hasil kebudayaan zaman batu pada setiap zamannya. Menilik dari hal tersebut fungsi batu zaman dahulu sebagai alat yang digunakan untuk membantu kegiatan aktivitas manusia purba saat itu.

Semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat dengan baik untuk anda semuanya.

Terimakasih Telah Membaca Dan Berkunjung